Reporter: Fahriyadi | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Lelang proyek jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) fase II untuk seksi I Cileunyi-Rancakalong tampaknya akan mundur dari rencana semula. Pasalnya, pencairan utang dari China senilai US$ 230 juta untuk proyek ini belum bisa dilakukan.
Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Andreas Suhono menjelaskan, bahwa proses pencairan uang sekitar Rp 2 triliun ini masih panjang.
"Kalau pinjaman dari China perlu ada persetujuan penunjukan kontraktor dulu sebelum dana dicairkan, ini cukup berbelit-belit ketimbang pinjaman dari negara lain," ujar Andreas, Selasa (8/4) lalu.
Alhasil, dia pun pesimis pinjaman ini bisa cair pada semester I-2014 ini. Padahal tenggat waktu tersebut adalah target penyelesaian lelang dan menetapkan pemenang.
Salah satu faktor yang membuat pencairan pinjaman ini mundur adalah adanya Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) yang membuat semua pengambilan keputusan terkait kerjasama luar negeri molor dari jadwal.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU, Djoko Murjanto mengatakan, pinjaman dari China ini diharapkan bisa cair akhir Februari atau awal Maret lalu. Sebab, dokumen dan persyaratan untuk pencairan dana ini sudah masuk tahap finalisasi dan proses lelang proyek sudah bisa dilakukan pada bulan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News