kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,64   -17,87   -1.91%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Operator siapkan amunisi untuk bangun menara


Senin, 12 Februari 2018 / 21:09 WIB
Operator siapkan amunisi untuk bangun menara
ILUSTRASI. Konsumen Mengamati Produk Telepon selular di Gallery Indosat Ooredo


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Tbk tahun ini akan mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 6 triliun hingga Rp 7 triliun untuk pengembangan jaringan dan IT System Improvement.

Deva Rachman, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo mengatakan, pihaknya akan memfokuskan pembangunan tower tersebut di luar pulau Jawa.

"Tahun ini kami akan memberikan perhatian lebih pada penyempurnaan kualitas jaringan di luar Jawa. Fokus di lima provinsi di mana wilayah tersebut memiliki potensi yang besar," ujar Deva saat dihubungi KONTAN.co.id, Senin (12/2).

Sayangnya, Deva belum bisa menyebut daerah mana yang dibidik untuk pengembangan jaringan tersebut serta berapa jumlah tower yang ingin dibangun. "Tidak ada [target], karena itu proprietary," imbuhnya,

Mengacu laporan keuangan perusahaan, emiten berkode saham ISAT di Bursa Efek Indonesia itu menjalin kerja sama dengan beberapa mitra, yakni PT Solusi Menara Indonesia, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, PT Solusindo Kreasi Pratama, PT XL Axiata Tbk, PT Dayamitra Telekomunikasi, PT Bit Teknologi Nusantara, PT Solusi Tunas Pratama Tbk, PT Corona Telecommunication Services, PT Mitrayasa Sarana Informasi dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk untuk menyewa sebagian ruang pada menara telekomunikasi dan lahan selama periode 5 - 10 tahun.

Pemain bisnis telko lainnya adalah PT Smartfren Telecom Tbk. Munir Syada Prabowo, VP Technology Relations Smartfren mengungkapkan pembangunan BTS tahun ini rencananya akan disesuaikan dengan kebutuhan peningkatan jumlah pelanggan secara bertahap. "Jumlah pastinya masih dalam perencanaan," ujarnya saat kepada KONTAN.co.id, Senin (12/2).

Menurut Munir, menara- menara yang dibangun tersebut bentuknya merupakan kombinasi antara built to suit dan juga sewa.

Dalam memilih mitra kontraktor, perusahaan berkode saham FREN di Bursa Efek Indonesia ini bakal memilih kontraktor menara yang sesuai dengan kebutuhan teknis dan harga sewa yang kompetitif.

Beberapa mitra tersebut, jika mengacu pada laporan keuangan, di antaranya adalah PT Inti Bangun Sejahtera, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, PT Tower Bersama, PT Solusindo Kreasi Pratama, dan PT Komet Konsorsium.

Sayangnya, Munir tidak ingin menyebut berapa jumlah menara yang ditargetkan pada tahun ini serta nilai investasi yang dianggarkan. "Disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan menara di tahun 2018," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×