kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -16.000   -0,82%
  • USD/IDR 16.295   0,00   0,00%
  • IDX 7.069   24,22   0,34%
  • KOMPAS100 1.030   7,41   0,72%
  • LQ45 797   1,70   0,21%
  • ISSI 227   3,06   1,37%
  • IDX30 416   -0,15   -0,04%
  • IDXHIDIV20 488   -3,49   -0,71%
  • IDX80 116   0,79   0,69%
  • IDXV30 119   1,25   1,05%
  • IDXQ30 135   -0,96   -0,71%

Ophir dan Repsol tambah aset di RI


Selasa, 23 Desember 2014 / 11:14 WIB
Ophir dan Repsol tambah aset di RI
ILUSTRASI. Promo Guardian +1000 Get 2 Pcs Periode s/d 19 Juli 2023.


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Blok minyak dan gas yang dikelola dua perusahaan asing di Indonesia berpindah tangan seiring aksi korporasi perusahaan induknya di tingkat global. Pertama, Talisman Energy Inc diakuisisi Repsol asal Spanyol. Kedua, perusahaan asal Inggris, Salamander Energy Plc diakuisisi oleh Ophir Energy.

Nilai akuisisi 100% saham Talisman oleh Repsol sebesar US$ 8,3 miliar ditambah utang perusahaan sebesar US$ 4,7 miliar. Transaksi ini sudah disetujui oleh dewan direksi Talisman. "Kami sudah publikasikan informasinya," ungkap Adelina Novi, Hubungan Masyarakat Talisman Energy Indonesia kepada KONTAN, Sabtu (20/12). 

Transaksi ini akan menambah portofolio Repsol di negara-negara anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Akuisisi ini menyatukan cadangan dan produksi migas di negara-negara yang secara politik stabil. Seperti di Amerika Utara, Asia Tenggara, Kolombia dan Norwegia.

Di Indonesia, Talisman memiliki beberapa aset blok migas, yaitu Blok Koridor (36%), Ogan Komering (50%), Sakakemang (90%) dan Jambi Merang (25%) di Sumatra Selatan. Talisman juga mempunyai saham pada proyek LNG Tangguh di Papua Barat.

Selain itu, Talisman juga memiliki wilayah kerja eksplorasi di Blok Andaman III di Sumatera Utara dan menjadi salah satu pihak dalam Joint Study Agreement di salah satu blok di Sumatra Utara. 

Di bisnis pipa gas, Talisman memiliki saham 6% secara tidak langsung pada jaringan pipa Grissik–Duri, dan Grissik–Singapura yang mengangkut gas dari Blok Koridor.

Mayoritas gas yang diproduksi dari Blok Koridor dijual lewat kontrak jangka panjang kepada PT Chevron Pacific Indonesia, Gas Supply Pte. Ltd, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk.

Pihak Repsol belum menjabarkan secara khusus mengembangkan blok migas di Indonesia dan beberapa proyek gasnya di sini.

Sementara itu, Juru Bicara Salamander Energy Stephen Malthouse menjelaskan, setelah 100% saham diakuisisi Ophir, diharapkan meningkatkan aktivitas Ophir di Indonesia, Myanmar dan Thailand. Setidaknya ada 21 blok baik yang berproduksi, pengembangan, dan eksplorasi.

Di Indonesia, Salamander memiliki Blok Bangkanai, Blok North East Bangkanai, Blok West Bangkanai, dan Blok South East Sangatta. 

Sumber KONTAN di Salamander menyebutkan, nilai transaksi akuisisi ini mencapai US$ 400 juta sampai dengan US$ 500 juta. Nilai ini tergantung pada pergerakan harga saham masing-masing. Sumber ini menyebutkan transaksi akan dituntaskan akhir Maret 2015.

Setelah akuisisi ini kelar, seluruh staf dan karyawan Salamander di Indonesia akan menjadi staf dan karyawan Ophir Energy. "Bisa saja akan ada rasionalisasi beberapa karyawan," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×