Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Organisasi angkutan darat (Organda) mengambil sikap menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang direncanakan pemerintah. Organda mengancam untuk mogok dan menghentikan operasi seluruh armada milik anggotanya di seluruh Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan Eka Sari Lorena, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Organda di Jakarta, Selasa (30/4). Eka bilang, pihaknya tidak menerima jika pemerintah menaikkan harga BBM subsidi atau pengurangan subsidi BBM untuk angkutan umum.
Menurut Eka, pemberian subsidi BBM untuk angkutan umum sesuai dengan amanat UUD 1945 dan asas keadilan bagi masyarakat. Selain itu, ia menegaskan, kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi membuat pengusaha angkutan darat tidak mampu beroperasi kembali.
"Jika para pengusaha tidak mampu beroperasi maka keputusannya akan melakukan berhenti operasi secara massal dan nasional. Armada kami ada 3 juta kendaraan," ancam Eka dalam jumpa persnya di Hotel Kartika Chandra, Selasa (30/4).
Eka yakin, pihaknya menaikkan tarif angkutan umum akan mengurangi jumlah penumpang. Alasannya karena tidak dapat bersaing dengan angkutan pribadi. Makanya opsi berhenti beroperasi yang diambil.
Eka juga meminta pemerintah menjamin ketersediaan BBM subsidi untuk angkutan umum dalam rangka kesinambungan pelayanan ke masyarakat dan kegiatan logistik nasional. Belakangan ini saja, anggota Organda mengeluhkan kelangkaan solar yang sudah terjadi sejak dua bulan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News