kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Otomotif Indonesia dorong pasar pelumas ASEAN


Kamis, 26 Maret 2015 / 21:53 WIB
Otomotif Indonesia dorong pasar pelumas ASEAN
ILUSTRASI. Twibbon Hari Hak Asasi Binatang 2023.


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Pasar Pelumas di Asia Tenggara diperkirakan tumbuh 4,7% selama tahun 2014-2019, menurut laporan terbaru Ipsos Business Consulting, sebuah perusahaan konsultan global untuk strategi penjualan dan pemasaran. Tingkat pertumbuhan untuk negara ASEAN, diluar Singapura dan Brunei Darussalam, diperkirakan mencapai dua kali lipat dari angka global (2,6% CAGR).

Dengan pertumbuhan yang cukup kuat, Ipsos Business Consulting mengharapkan total pasar pelumas mencapai 3 miliar liter pada 2019. Country Manager Ipsos Consulting Thailand, Sanpichit Songpaisan, mencatat penjualan mobil baru setiap tahun di tiga pasar otomotif terbesar di ASEAN: Indonesia, Thailand dan Malaysia diperkirakan tumbuh 7-8% selama tahun 2014-2019.

Songpaisan juga menyoroti perdagangan lintas batas yang semakin meningkat sebagai akibat integrasi ekonomi negara ASEAN merupakan faktor kunci lainnya. "Perdagangan intraregional akan menikmati perjanjian bebas-beacukai, yang akan mendorong perdagangan lintas batas di ASEAN secara signifikan," kata dia, dalam pernyataan resmi yang diterima KONTAN, Rabu (25/3) lalu.

Sementara, Country Manager Ipsos Consulting Indonesia Domy Halim menekankan bahwa Indonesia saat ini memiliki salah satu rasio kepemilikan kendaraan yang terendah di ASEAN, yakni hanya 8% dari populasi kendaraan pribadi, jauh di bawah negara-negara tetangga seperti Thailand dengan 17% atau Malaysia dengan 33%.

Namun, perkiraan lonjakan populasi kelas menengah di Indonesia dari 74 juta penduduk pada 2013 menjadi lebih dari 140 juta pada 2020 diperkirakan menjadi pendorong kuat permintaan kendaraan pribadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




[X]
×