Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Produsen rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) berencana memperbesar ekspor rokok ke mancanegara. Untuk menyokong rencana ini, perusahaan telah mengoperasikan pabrik terbarunya di Karawang, Jawa Barat.
Pabrik rokok yang dibangun senilai Rp 2 triliun itu dipersiapkan memproduksi rokok untuk ekspor. "Kami terus berinvestasi untuk meningkat ekspor, agar Indonesia memperoleh nilai tambahnya juga," kata Paul Norman Janelle, President Director HMSP di Jakarta, Senin (1/12).
Sayangnya, Paul tak memberikan perincian soal kinerja ekspor yang telah dicapai perseroan selama ini. Ia hanya memastikan, kontribusi penjualan ekspor lebih kecil jika dibandingkan penjualan rokok di pasar domestik.
Dari sisi pasar ekspor, HMSP saat ini telah merambah pasar rokok di 39 negara. Adapun tujuan ekspor rokok terbesar HMSP adalah Malaysia. Paul optimistis, kinerja ekspor rokok HMSP akan naik setelah beroperasinya pabrik baru mereka di Karawang Jawa Barat. "Pabrik Karawang sudah beroperasi sekitar lima bulan yang lalu,” jelas Paul.
Untuk diketahui saja, pabrik baru perseroan ini akan memproduksi sigaret kretek mesin (SKM), yang mengandalkan mesin. Adapun jenis rokok yang dihasilkan pabrik ini diantaranya adalah Sampoerna Mild, Marlboro, dan beberapa jenis rokok putih lainnya.
Walaupun pabrik Karawang sudah selesai dibangun, namun Paul berkomitmen untuk menambah investasi di Indonesia. Adapun bentuk investasi yang akan dilakukan HMSP itu antara lain membeli mesin khusus dan menambah gudang guna menunjang kinerja ekspor perseroan.
Untuk ekspor rokok HMSP melenggang ke negara tujuan, HMSP mendukung sikap pemerintah yang ini ingin membuka kembali ekspor rokok ke Amerika Serikat (AS). Selain itu, Elvira Lianita, Head of Regulatory Affairs, International Trade & Communications HMSP juga mendukung sikap pemerintah yang memprotes kebijakan kemasan rokok polos yang diberlakukan pemerintah Australia.
Walaupun HMSP sukses mengoperasikan pabrik baru Karawang ini sekitar lima bulan lalu, tetapi di periode yang hampir bersamaan, HMSP telah menutup dua pabrik rokok sigaret kretek tangan (SKT), tepatnya Juni 2014 lalu. Dua pabrik SKT yang ditutup itu berlokasi di Jember dan Lumajang, Jawa Timur. Perusahaan beralasan, penutupan pabrik tersebut lantaran penjualan rokok SKT turun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News