Sumber: Antara | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Pabrik Semen Indonesia di Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah ditargetkan mulai produksi pada 2017 mendatang. Untuk tahap awal, pabrik ini bisa memproduksi rata-rata 3 juta ton per hari.
Kepala Proyek Rembang PT Semen Indonesia, Ari Wardhana mengatakan, pembangunan pabrik di atas lahan seluas 57 hektare itu dimulai Juni 2014 dan dijadwalkan selesai Agustus 2016.
"Kami optimistis pembangunan pabrik semen ini bisa selesai Aguatus 2016. Bahkan nanti peralatannya sudah bisa segera difungsikan mengolah semen," katanya, Selasa (22/12).
Meski demikian, katanya, dalam kurun waktu beberapa bulan sebelumnya, akan dilakukan pengecekan peralatannya untuk memastikan tidak ada masalah.
"Saat ini pembangunan pabrik semen sudah menghabiskan biaya sekitar Rp 2,2 triliun dari total biaya yang diperkirakan mencapai Rp 4,452 triliun. Dengan kondisi pembangunan sudah mencapai sekitar 75%, " jelas dia.
Dengan demikian, menurut dia, akan sangat merugi kalau pembangunan pabrik semen harus dihentikan karena desakan beberapa orang yang sekarang membangun tenda di jalan masuk pabrik. Seperti diketahui, pembangunan pabrik ini banyak mendapat protes dari warga setempat.
"Kalau pembangunannya dihentikan, ya tidak mungkin, sebab investasinya cukup besar," tandasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pembangunan pabrik semen di Rembang itu, melibatkan 4.796 tenaga kerja, diantaranya sekitar 61% warga Rembang.
"Lainnya ada tenaga kerja dari berbagai daerah di Jawa Timur. Ada dari Gresik, Tuban, Surabaya," ucapnya.
Pabrik sengaja dibangun di wilayah ini karena potensi bahan semen di daerah ini cukup tinggi. Kata Ari, luas potensi bahan semen di Kecamatan Gunem mencapai 235 hektare (ha). Dari 235 ha itu, sekitar 115 hektare terdiri dari tanah liat.
"Potensi bahan semen di Rembang ini bisa untuk memproduksi semen selama 120 tahun," katanya, menegaskan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News