kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Paceklik, Harga Gabah Petani Terus Meningkat


Senin, 02 Agustus 2010 / 18:48 WIB
Paceklik, Harga Gabah Petani Terus Meningkat


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Kasus kenaikan harga gabah ini selalu terjadi setiap saat. Di masa paceklik, harga gabah di tingkat petani terus meningkat. Hingga Juli kemarin, harga tertinggi menembus Rp 7.800 per kilogram (kg) untuk gabah kering panen (GKP) varietas Siam Unus. Padahal, Juni lalu harga tertinggi hanya Rp 6.500 per kg.

Lonjakan harga ini terjadi di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Sedang, harga terendah sebesar Rp 1.800 per kg untuk gabah kualitas rendah varietas Ciherang di Kabupaten Pandeglang Banten.

Sementara, harga rata-rata GKP di tingkat petani per Juli Rp 3.035,61 per kg. Ini mengalami kenaikan Rp 84,52 atau 2,86% dibandingkan bulan Juni.

Rusman Heriawan, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) bilang, peningkatan tersebut tak lepas dari pengaruh musim panen dan tanam. Musim panen, telah terjadi sejak bulan Mei-Juni kemarin.

Ditambah lagi, musim panen kemarin terbilang tidak sukses. Lantaran banyak lahan petani yang terkena serangan hama wereng. “Sekarang sedang memasuki masa tanam, makanya harga gabah naik,” kata Rusman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×