kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pada Tahun Ini, Isuzu Targetkan Pencapaian Lebih Tinggi dari Realisasi Tahun 2021


Rabu, 02 Februari 2022 / 14:06 WIB
Pada Tahun Ini, Isuzu Targetkan Pencapaian Lebih Tinggi dari Realisasi Tahun 2021
ILUSTRASI. Bengkel Isuzu.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Isuzu Motor Indonesia (IAMI) optimistis tahun ini akan menghasilkan pencapaian lebih baik ketimbang tahun 2021. Hal itu melihat sejumlah faktor pendukung yang sangat positif bagi industri otomotif nasional, termasuk bagi Isuzu di Indonesia.

Demikian disampaikan Vice President Director PT IAMI Jap Ernando Demily dalam Isuzu Media Gathering 2022 yang digelar secara daring, Rabu (2/2). “Kami tetap melihat 2022 adalah tahun yang penuh optimisme. Harusnya lebih optimis ketimbang 2021. Kami percaya pasar otomotif secara umum dan pasar kendaraan komersial tetap tumbuh menggembirakan,” ujar Ernando.

Ernando memaparkan, beberapa faktor pendukung yang mencerahkan tahun ini yakni berlanjutnya kebijakan diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM) untuk kendaraan di bawah Rp 200 juta. Kebijakan itu akan berkontribusi positif bagi industri otomotif, seperti yang terjadi pada 2021.

Lalu, faktor pendukung yang mendorong pasar kendaraan komersial tahun ini, seperti makin membaiknya harga komoditas batu bara, kelapa sawit, dan nikel. Belum lagi meningkatnya industri cold chain saat masa pandemi. 

Baca Juga: Februari 2022, Harga Motor Bebek Honda dan Yamaha Bakal Lebih Mahal

Faktor pendukung lainnya, lanjut Ernando, proyek infrastruktur pemerintah yang mulai berjalan kembali. Termasuk adanya faktor perkembangan industri e-commerce yang tahun 2021 mencapai lebih dari Rp 400 triliun, naik 51% dari tahun 2020. “Makanya kami optimistis pasar kendaraan niaga tetap akan tumbuh,” ujar Ernando.

IAMI menargetkan tahun ini bisa meraih peningkatan pangsa pasar untuk segmen ELF sebesar 25 persen, lalu segmen Giga 14%, dan Traga sebesar 35%. Ernando menjelaskan, tahun 2021 lalu, Isuzu meraih kinerja gemilang. Segmen ELF mencetak rekor tertinggi dengan pangsa pasar 23,2%. Lalu segmen Giga 13%, dan Traga 30,7%. “Angka ini dibarengi produksi yang meningkat 80% di tahun 2021, dengan total produksi 32.819 unit,” kata dia. 

Total produksi itu, selain untuk pasar domestik, juga diekspor ke tujuh negara. Total ekspor kendaraan Isuzu sepanjang 2021 sebanyak 5.005 unit. Angka itu naik 41% dibandingkan 2020 yang tercatat 3.554 unit. Ernando optimistis, tahun 2022 ini ekspor kendaraan Isuzu bisa meningkat. IAMI menargetkan akan mengekspor 6.486 unit mobil Isuzu. 

Ernando melanjutkan, faktor pendukung lainnya yang tak kalah penting, di penghujung tahun 2021, bertepatan dengan GIIAS, Isuzu memperkenalkan produk terbaru All New Isuzu MU-X 4x4 dan D-Max. Kedua produk itu mengangkat mesin 1.900 cc dengan tenaga lebih besar.

Ernando yakin, produk baru itu bisa memberi kinerja optimal, sama seperti kendaraan komersial Isuzu lainnya. Kedua produk mobil passenger itu akan membidik konsumen yang bergerak di pertambangan, perkebunan, minyak dan gas, serta perusahaan rental.

Baca Juga: Honda Akui Konsumen Sempat Wait And See Terhadap Perubahan Kebijakan PPnBM

Faktor pendukung lainnya, lanjut Ernando, adalah kekuatan Isuzu menyambut kebijakan pemerintah terkait implementasi Euro4. Mulai 7 April 2022, seluruh kendaraan niaga yang diproduksi di Indonesia harus berstandar Euro4. Ernando menekankan, Isuzu Astra sudah memiliki bekal yang sangat baik yang telah dipersiapkan matang-matang untuk menyongsong standar Euro 4. 

“DNA mesin Isuzu yang irit bahan bakar sehingga lebih hemat biaya operasional. Belum lagi pengalaman selama 10 tahun mesin commonrail pada Isuzu Giga, sejak tahun 2011, dan mekanik Isuzu di dealer telah siap dan paham bagaimana meng-handle mesin commonrail,” tutur dia.

Pada kesempatan yang sama, General Manager Marketing PT IAMI Attias Asril mengatakan, untuk memenuhi standar Euro4, kendaraan wajib menggunakan commonrail. “Sejak kami menggunakan mesin commonrail tahun 2011, tidak pernah ada masalah dalam penggunaan bahan bakar solar untuk kendaraan Isuzu,” kata dia.




TERBARU

[X]
×