kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pakuwon bersiap bangun kawasan integrasi di Bekasi akhir 2019


Kamis, 11 Juli 2019 / 18:48 WIB
Pakuwon bersiap bangun kawasan integrasi di Bekasi akhir 2019


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) berencana membangun kawasan terintegrasi di daerah Bekasi pada akhir tahun 2019.

Presiden Direktur PWON, Stefanus Ridwan Suhendra menjelaskan pembangunan mencangkup 1 mall dengan luas lahan 60.000 meter persegi, 2 hotel masing-masing bintang 4 dan 3 plus, serta 4 menara apartemen. Saat ini, proses pengembangan sedang memasuki tahap perolehan izin.

"Nilai anggaran yang digelontorkan kurang lebih sebesar Rp 2 triliun. Lahannya terletak di sebelah mall Revo, Bekasi. Konsepnya akan seperti kawasan Kota Kasablanka (Kokas), Jakarta," tutur Stefanus saat ditemui di Gandaria City Mall, Kamis (11/7).

Dengan demikian, pihaknya menargetkan pembangunan kawasan integrasi di Bekasi rampung dua tahun mendatang. Pihaknya juga akan menyasar kalangan menengah atas.

Tahun ini, PWON juga menargetkan pendapatan di posisi high single digit karena pasar properti dinilai masih lesu pada semester I 2019. Namun pihaknya masih aman berlindung pada hasil recurring income (pendapatan berulang) yang menyumbang kontribusi dominan pada pendapatan perseroan kuartal I 2019 dan tahun buku 2018.

Pada kuartal I 2019, PWON mengantongi pendapatan Rp 1,7 triliun, meningkat 3,9% secara yoy. Kontribusi tertinggi didapat dari pendapatan berulang sebesar 52% dan pengembangan sebesar 48%.

Secara rinci, pendapatan berulang paling banyak berasal dari penyewaan mal ritel, yakni sebesar 39,6%, disusul oleh hotel dan layanan apartemen 8,2% dan sewa kantor 4%. Sementara dari sisi pendapatan pengembangan, berasal dari penjualan kondominium sebesar 36,3%, penjualan kantor sebesar 2,2%, dan penjualan rumah tapak (landed house) sebesar 9,7%.

"Pasar properti ke depannya akan bagus, tetapi memang di sisi office masih kurang bagus karena sering sekali oversupply," imbuhnya.

Sementara pada 2018, PWON juga mencatat pertumbuhan pendapatan 23,2% di angka Rp 7,08 triliun dari Rp 5,74 triliun. Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 35,79% di angka Rp 2,54 triliun dari Rp 1,87 triliun dibandingkan 2017.

Pihaknya juga membidik marketing sales di angka Rp 2,22 triliun pada 2019, atau meningkat 0,77% dari realisasi tahun lalu di angka Rp 2,2 triliun. Pada kuartal I 2019, marketing sales PWON sudah mencapai Rp 356 miliar atau setara 16% dari target tahun ini.

Sebagai informasi, PWON saat inu memiliki lahan (land bank) seluas 445.400 hektare yang berada di Jakarta, Bekasi, dan Surabaya. PWON mengalokasikan Rp 1 triliun untuk mengakuisisi lahan baru pada 2019.

"Mungkin ke depannya kami juga akan menjajal apartemen khusus mahasiswa atau daerah yang berdekatan dengan banyak sekolahan. Tapi itu masih akan dipikirkan," pungkas Stefanus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×