Reporter: Leni Wandira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengembang properti sekaligus pemilik beberapa mal di Indonesia PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turut merespon soal kenaikan tarif sewa mal pada tahun 2024.
Sebelumnya, Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menegaskan bahwa akan ada kenaikan tarif sewa mal pada tahun ini.
Budi juga memastikan bahwa besaran kenaikan tarif sewa tersebut berada di kisaran 5% hingga 10%. Meski begitu, dirinya menegaskan bahwa naiknya tarif sewa mal itu tidak berpengaruh pada penurunan tingkat okupansi mal. Menurutnya, traffic pengunjung yang berdampak pada naik turunnya okupansi mal.
Baca Juga: Pakuwon Residence di Bekasi Bakal Serah Terima Unit Akhir Tahun Ini
Presiden Direktur Pakuwon Jati Alexander Stefanus Ridwan Suhendra menegaskan bahwa naiknya biaya sewa terhadap tenant di mall tidak menurunkan tingkat okupansi Pakuwon mal secara keseluruhan. Suhendra mengakui bahwa kenaikan biaya itu ada dikisaran 5-10%.
"Jadi soal kenaikan itu pakuwon membenarkan ada kenaikan sewa tarif mal tapi itu gak mempengaruhi kepada minat sewa tenant di mall secara keseluruhan," ungkapnya saat ditemui usai acara Topping Off Ceremony Pakuwon Residence Bekasi, Sabtu (27/4).
Lebih lanjut, Suhendra mencontohkan salah satu bisnis mal-nya yang ada di Jakarta yakni Kota Kasablanka. Kata dia, minat penyewa tenant di mal kokas masih tinggi, sehingga harus ada proses pemilteran.
Untuk itu, ia menegaskan bahwa tingkat okupansi untuk Pakuwon Mal secara keseluruhan baik di Jakarta maupun di kota lainnya masih menyentuh angka 100 persen.
Baca Juga: Pakuwon Jati (PWON) Optimistis Kenaikan BI Rate Tak Menghambat Bisnis Hunian
"Di kokas saja itu ada antrian untuk sewa tenant. Jadi kita harus memfilter penyewa. Jadi kita ngikutin konsumen aja khusunya anak anak muda yang maunya makan di restoran jepang Korea jadi kita filter dari situ untuk penyewa. Tingkat okupansi untuk pakowon secara keseluruhan itu hampir 100 persen ya," pungkasnya.
Untuk diketahui, Sebelumnya, Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan bahwa tarif sewa mall akan mengalami kenaikan karena tingkat kunjungan mal membaik.
Namun, kenaikan tarif sewa diprediksi tidak akan terlalu signifikan terjadi karena pengembang sudah menetapkan fokus untuk membuat mal menjadi lebih hidup.
Adapun, Rata-rata harga sewa ruang ritel di Jakarta pada kuartal IV tahun 2023 adalah Rp 563.428 per meter persegi. Sementara di area Bodetabek, rata-rata harga sewanya lebih terjangkau yakni Rp 388.614 per meter persegi.
Baca Juga: Pendapatan dan Laba Bersih Pakuwon Jati (PWON) Tumbuh di 2023, Ini Pendorongnya
Kemudian, untuk komponen biaya pemeliharaan mal-mal di Jakarta besarannya mencapai Rp 153.519 per meter persegi per bulan. Sedangkan di Bodetabek, biaya pemeliharaannya adalah Rp 120.128 per meter persegi per bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News