Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mengatakan akan ada penyesuaian harga dalam biaya sewa dari mal atau pusat perbelanjaan yang dimiliki di tahun ini.
Direktur Ciputra Development Harun Hajadi mengatakan keputusan ini dilakukan karena proses pengembalian biaya sewa ke tingkat sebelum pandemi Covid-19 melanda.
“Tahun ini kami berpartisipasi untuk perlahan-lahan mengembalikan biaya sewa ke tingkat sebelum pandemi, maka ya akan ada kenaikan,” ungkap Harun kepada Kontan, Sabtu (20/04).
Dia menambahkan, setelah lepas dari Covid-19 dan pergerakan masyarakat tak lagi terbatas. Tingkat okupansi dari mal-mal yang dimiliki CTRA juga sudah beranjak naik, sehingga ketersediaan tempat juga semakin terbatas.
Baca Juga: Tahun 2024, Ciputra Development (CTRA) Pastikan Ada Kenaikan Tarif Sewa Mal
“Kenaikan ini kami harus sesuaikan dengan keadaan masing-masing toko, karena berbeda-beda keadaannya. Contohnya ada yang sangat terpengaruh dengan online, ada yang terpengaruh dengan berubahnya lifestyle, maupun ada yang terpengaruh dengan kompetisi,” kata Harun.
CTRA akan menyesuaikan dengan keadaan masing-masing toko dalam menentukan kenaikan biaya sewa. Harun menambahkan, ada sejumlah toko yang biaya sewanya tidak naik.
“Maka itu kami akan sesuaikan dengan keadaan masing-masing. Bahkan sebagian juga ada yang belum bisa kami naikkan (harga sewanya). Yang pasti service charge ada kenaikan karena adanya inflasi di biaya-biaya pemeliharaan,” tambahnya.
Baca Juga: Ciputra Bakal Rilis CitraGarden Bintaro, Diproyeksikan Marketing Sales Rp 400 Miliar
Sebagai tambahan, hingga saat ini okupansi mal yang dimiliki CTRA sudah cukup merata dengan nilai rata-rata di atas 90%.
Terkait kenaikan biaya sewa di mal tahun ini, sebelumnya Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah menegaskan bahwa akan ada kenaikan tarif sewa mal pada tahun ini.
Budi juga memastikan bahwa besaran kenaikan tarif sewa tersebut berada di kisaran 5% hingga 10%. Meski begitu, dirinya menegaskan bahwa naiknya tarif sewa mal itu tidak berpengaruh pada penurunan tingkat okupansi mal. Menurutnya, traffic pengunjung yang berdampak pada naik turunnya okupansi mal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News