Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia akan segera menggunakan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS) dalam pelaksanaan transaksi dagang dengan China. Dengan demikian, transaksi antara Indonesia dengan Negeri Tirai Bambu tidak lagi menggunakan dollar AS, melainkan rupiah dan yuan.
Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan Bank Indonesia (BI) Donny Hutabarat mengatakan, rencanaanya LCS dengan China akan diterapkan pada kuartal III-2021, atau paling cepat Juli mendatang.
“Sekitar Juli atau kuartal III (LCS dengan China) akan diterapkan,” ujarnya dalam diskusi virtual, dikutip Sabtu (26/6/2021).
Adapun tujuan pelaksanaan LCS adalah mendorong penggunaan mata uang lokal dalam penyelesaian transaksi perdagangan bilateral dan investasi langsung.
Baca Juga: Kasus pertama COVID-19 kemungkinan melanda China pada Oktober 2019
Selain itu, kerja sama tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan penggunaan mata uang lokal dan mengurangi ketergantungan terhadap dollar AS.
Donny menyebutkan, tahap penyiapan regulasi LCS berjalan dengan cepat, seiring tingginya antusias pelaku usaha dan perbankan China.
“Indikasi yang kami lihat kalau berdiskusi dengan pelaku usaha dan perbankan, minatnya akan tinggi, ini nanti China yang akan cepat perkembangan LCS,” tuturnya. Sebagai informasi, BI telah bekerja sama dengan tiga negara dalam pelaksanaan LCS, yakni Malaysia, Thailand, dan Jepang. (Rully R. Ramli)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia-China Segera Tinggalkan Dollar AS dalam Transaksi Dagang"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News