kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.445   10,00   0,06%
  • IDX 7.958   20,58   0,26%
  • KOMPAS100 1.114   3,04   0,27%
  • LQ45 807   -1,86   -0,23%
  • ISSI 274   1,94   0,72%
  • IDX30 419   -0,43   -0,10%
  • IDXHIDIV20 486   -0,13   -0,03%
  • IDX80 122   -0,29   -0,24%
  • IDXV30 132   -0,91   -0,68%
  • IDXQ30 136   0,08   0,06%

Pamor Nikel Indonesia Dinilai Masih Terang untuk Jangka Panjang, Ini Alasannya


Rabu, 24 Januari 2024 / 16:24 WIB
Pamor Nikel Indonesia Dinilai Masih Terang untuk Jangka Panjang, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Tambang Nikel PT Hillcon


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

“Kalau sudah ada ekosistem EV akan jadi daya tarik sendiri, entah mereka bikin baterai LFP prosesnya di Indonesia boleh saja karena berdekatan dengan industrinya,” jelasnya. 

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN), Djoko Siswanto menilai baterai LFP bisa menjadi alternatif jika sewaktu-waktu pasokan nikel susut dan berimbas pada harganya yang melonjak tinggi. 

“Kalau nikelnya susah, nanti bagaimana keberlanjutan baterai kendaraan listrik. Teknologi terus berkembang dicari teknologi apapun yang bisa sebagai alternatif dan lebih murah,” ujarnya ditemui di lokasi yang sama. 

Dia pun tidak menampik Indonesia dapat mengembangkan baterai berbasis lithium. 

“Hanya saja ini kan perlu investasi, perlu keseriusan dan studi supaya permintaan dan ketersediaan industrinya juga ada,”

Menurutnya, jika tidak ada permintaan untuk apa membangun pabrik yang memproduksi LFP. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×