kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.287.000   27.000   1,19%
  • USD/IDR 16.733   -2,00   -0,01%
  • IDX 8.338   19,01   0,23%
  • KOMPAS100 1.162   2,47   0,21%
  • LQ45 849   2,24   0,26%
  • ISSI 289   1,69   0,59%
  • IDX30 444   -1,00   -0,23%
  • IDXHIDIV20 512   0,36   0,07%
  • IDX80 131   0,36   0,27%
  • IDXV30 137   0,28   0,21%
  • IDXQ30 141   -0,24   -0,17%

Pamor Nikel Indonesia Dinilai Masih Terang untuk Jangka Panjang, Ini Alasannya


Rabu, 24 Januari 2024 / 16:24 WIB
Pamor Nikel Indonesia Dinilai Masih Terang untuk Jangka Panjang, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Tambang Nikel PT Hillcon


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

“Kalau sudah ada ekosistem EV akan jadi daya tarik sendiri, entah mereka bikin baterai LFP prosesnya di Indonesia boleh saja karena berdekatan dengan industrinya,” jelasnya. 

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN), Djoko Siswanto menilai baterai LFP bisa menjadi alternatif jika sewaktu-waktu pasokan nikel susut dan berimbas pada harganya yang melonjak tinggi. 

“Kalau nikelnya susah, nanti bagaimana keberlanjutan baterai kendaraan listrik. Teknologi terus berkembang dicari teknologi apapun yang bisa sebagai alternatif dan lebih murah,” ujarnya ditemui di lokasi yang sama. 

Dia pun tidak menampik Indonesia dapat mengembangkan baterai berbasis lithium. 

“Hanya saja ini kan perlu investasi, perlu keseriusan dan studi supaya permintaan dan ketersediaan industrinya juga ada,”

Menurutnya, jika tidak ada permintaan untuk apa membangun pabrik yang memproduksi LFP. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×