Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Produsen elektronik, PT Panasonic Gobel Indonesia di kuartal II mencatatkan pertumbuhan sebesar 6% dibandingkan tahun lalu di periode yang sama. Kinerja positif itu lantaran ditopang pertumbuhan penjualan produk air conditioner (AC).
Terhitung periode Maret hingga Juni ini, peningkatan penjualan AC produk Panasonic di Indonesia meningkat 18%. Sehingga, produk AC sendiri berkontribusi 39% dari total pendapatan Panasonic secara keseluruhan. "Kami akan memfokuskan penjualan AC hingga akhir tahun," ucap Rinaldi Syarif, Vice President Director PT Panasonic Gobel Indonesia, Rabu (27/8).
Adapun produk AC terlarisnya adalah Alowa. Sjarif menerangkan, produk Alowa ini tak hanya memproduksi AC saja, namun juga memproduksi kulkas dan mesin cuci. Asal tahu saja, produk Alowa ini hanya dipasarkan di dalam negeri saja. "Kami hanya pasarkan di Indonesia, produksinya pun juga di sini dari dua tahun yang lalu," ujar Sjarif.
Mengenai market share sendiri, Panasonic mengklaim untuk AC saja, mereka sudah menguasi pasar sekitar 25%. Tak hanya itu, Sjarif bilang, tak hanya AC saja yang berkontribusi besar. Namun, TV LED juga sudah mulai menunjukan peningkatan penjualan. "Selain AC kita juga lagi gencar pasarkan TV LED," sambungnya. Sekedar informasi saja, hingga kini Panasonic mempunyai dua ukuran TV LED yaitu, 24 inchi dan 32 inchi. Namun dalam jangka panjang, perseroan akan menggeber penjualan Big TV. "Kita memiliki BIg TV yang berukuran 60 inchi dan 65 inchi yang masih impor dari Jepang," terang Sjarif. Langkah tersebut diambil karenakan, Panasonic melihat tren Big TV tengah naik.
Rencana Menaikan Harga
Perihal pertumbuhan penjualan ini, President Director PT Panasonic Gobel Indonesia Hiroyoshi Suga menuturkan, pihaknya merasa senang karena di tengah keadaan ekonomi yang fluktuatif perusahaannya masih mengalami pertumbuhan. "Kami memang terus mengupayakan adanya kenaikan, apalagi kurs saat ini yang naik," jelasnya.
Tak hanya soal kurs saja, mengenai Pajak Penjualaan atas Barang Mewah (PPnBM) juga menjadi tantangan perseroan. "Kita terkena PPnBM pada produk Big TV kami," kata Sjarif. Untuk mengantisipasi hal itu, Ia pun bilang ada kemungkinan jika perusahaannya akan menaikan harga. "Untuk soal itu, memang kami tengah fikirkan tapi kalaupun naik paling hanya untuk barang tertentu saja.
Sjarif bilang, terhitung dari awal tahun Panasonic belum memberlakukan kenaikan harga. Padahal dari para kompetitor bahkan sudah ada yang menaikan harga hingga dua kali terhitung dari awal tahun.
Mengenai target di kuartal III, Panasonic menargetkan pertumbuhan dua dijit. "Kita menargetkan lebih dari 10%," ucap Sjarif. Untuk mencapai target tersebut, perusahaannya akan memperluas lini B2B (Business to Business) seperti, gedung perkantoran pemerintahan, sekolah perbankan, perhotelan, dan perumahan. Produk yang ditawarkan pun diantaranya scanner, pbx, dan solusi sistem keamanan. Hal tersebut dipilih, karena menurut Sjarif penjualan B2B masih menjanjikan. Padahal ia mengakui di kuartal II ini saja hasil penjualan B2B baru berkontibusi sekitar 4% sampai 5% terhadap total penjualan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News