kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Panca Budi Idaman (PBID) perluas distribusi dan tingkatkan kapasitas produksi di 2019


Jumat, 05 April 2019 / 16:55 WIB
Panca Budi Idaman (PBID) perluas distribusi dan tingkatkan kapasitas produksi di 2019


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bersikap optimis memandang 2019 ini. Perseroan melakukan berbagai strategi komprehensif untuk mendorong penjualan, dan memperkuat brand equity dan memperluas pangsa pasar.

Hal ini tak terlepas dari target perusahaan yang mematok pertumbuhan bisnis 15% di tahun ini. Lukman Hakim, Corporate Secretary PBID mengatakan ada beberapa langkah yang harus ditempuh, yakni memperluas pangsa pasar dengan memperlebar jangkauan distribusi.

"Untuk memperkuat jaringan distribusi di Jawa Tengah, perseroan sudah menambah gudang baru di Solo Jawa Tengah dengan kapasitas 5000 Ton," kata Lukman kepada Kontan.co.id, Jumat (5/4). Gudang baru ini sebutnya, sudah beroperasi pada pertengahan tahun kemarin.

Selain itu perusahaan terus melakukan penambahan kapasitas produksi, dimana sampai akhir tahun 2018 total kapasitas PBID mencapai 91.711 ton per tahun atau naik 21% dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan di akhir tahun 2019 ditargetkan kapasitas produksi pabrikan mencapai 121.000 ton per tahun atau bertumbuh sekitar 32%.

Untuk itulah perusahaan membeli lahan yang untuk pabrik di Pemalang, Jawa Tengah seluas 12 hektare, sampai saat ini kata Lukman masih dalam proses pembangunan. PBID juga telah mengakuisisi asset pabrik di Johor Bahru, Malaysia, dengan nilai investasi mencapai RM 5,5 juta untuk pabrik dan RM 1,5 juta untuk uang muka pembelian mesin.

Pabrik di Malaysia bertujuan mendukung kegiatan ekspor perseroan dan penetrasi produk perseroan ke pasar ASEAN. Sementara ekspansi pabrik di lokal guna mengamankan pangsa pasar PBID di tanah air.

Penjualan di tingkat domestik kepada pihak ketiga masih menjadi kontributor pendapatan terbesar di 2018 dengan raihan Rp 3,78 triliun, disusul penjualan domestik ke pihak berelasi sebesar Rp 460,88 miliar. Sedangkan penjualan ekspor ke pihak ketiga tercatat hanya Rp 111,97 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×