kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Volume penjualan naik, PBID raih pertumbuhan dobel digit sepanjang tahun 2018


Jumat, 05 April 2019 / 16:17 WIB
Volume penjualan naik, PBID raih pertumbuhan dobel digit sepanjang tahun 2018


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen kantong plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) menoreh kinerja yang cantik baik dari segi topline maupun bottomline-nya. Hal tersebut tak terlepas dari meningkatnya volume produksi, yang disebabkan naiknya permintaan, serta efisiensi yang digalakkan perseroan.

Mengulik laporan keuangan perseroan sepanjang 2018, PBID mencatat pendapatan sebesar Rp 4,35 triliun atau naik 24,73% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 3,49 triliun.

"Peningkatan penjualan tersebut disebabkan oleh peningkatan penjualan kantong plastik dan biji plastik karena adanya peningkatan volume penjualan," ujar Lukman Hakim, Corporate Secretary PBID kepada Kontan.co.id, Jumat (5/4).

Naiknya volume penjualan didukung oleh meningkatnya kapasitas produksi pabrikan. Lukman mengakui bahwa kapasitas pabrik perseroan memang mengalami peningkatan sebesar 21 %, dari sebesar 75.789 ton per tahun di 2017 menjadi 91.711 ton per tahun sampai akhir 2018.

Sementara itu dari sisi beban pokok penjualan perusahaan ini juga naik dari Rp 2,97 triliun di 2017 menjadi Rp 3,73 triliun di 2018. Serta laba usaha tercatat sebesar Rp 389,05 miliar di 2018 dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 324,58 miliar.

Alhasil PBID mencatat kenaikan laba bersih sebesar 28,91% dari Rp 230,87 miliar di 2017 menjadi Rp 297,63 miliar di 2018. "Kenaikan laba bersih tahun berjalan perseroan terutama disebabkan oleh peningkatan pada penjualan dan efisiensi biaya yang mana terlihat dari peningkatan Gross Profit Margin," terang Lukman.

Lebih lanjut Lukman memaparkan bahwa margin laba bersih PBID sendiri mengalami kenaikan dari 6,6% di 2017 menjadi 6,8% di 2018. Kenaikan margin laba bersih ini, kata Lukman, disebabkan efisiensi biaya produksi karena peningkatan kapasitas pabrik di Jawa Tengah, yang mana didukung biaya tenaga kerja yang lebih rendah.

Soal potensi pasar, manajemen menyebutkan bahwa pelanggan produk PBID sebagian besar dari Pasar Tradisional. Saat ini kata Lukman, dengan pemerintah telah meluncurkan program revitalisasi untuk pasar tradisional sebagai bagian dari objektif untuk merevitalisasi 1.000 pasar tradisional setiap tahun, menjadi kan PBID semakin optimis memperlebar pangsa pasarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×