Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak pandemi covid-19 diakui masih memberi dampak pada jadwal sejumlah proyek hulu migas. Beberapa proyek pun diprediksi bakal mengalami pemunduran dari jadwal semula.
Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Julius Wiratno mengungkapkan pandemi covid-19 mempengaruhi kegiatan operasional dimana mobilisasi orang dan peralatan menemui kendala.
Julius menyebutkan, beberapa proyek besar pun diprediksi bakal mundur jadwal onstream-nya. Sebagai contoh, Proyek Pengembangan Lapangan Merakes yang telah beroperasi pada Juni silam sejatinya turut mundur sebulan dari jadwal yang direncanakan. Sejumlah proyek lain yang tengah digarap pun berpotensi ikut terdampak.
Baca Juga: Hingga semester I 2021, realisasi investasi hulu migas baru mencapai 39,7%
"Jambaran Tiung Biru (JTB) juga akan mundur beberapa bulan tapi kita usahakan tahun ini," kata Julius dalam Konferensi Pers Virtual, Jumat (16/7).
Proyek JTB yang digarap Pertamina EP ini sejatinya diharapkan bisa onstream pada November 2021.
Selain itu, Proyek Tangguh Train 3 milik BP Berau Ltd pun diprediksi juga bakal mengalami pemunduran jadwal. SKK Migas sempat menghentikan pengerjaan proyek pasca terjadi outbreak covid-19 beberapa waktu lalu. "Masih kita rasakan dampaknya dari tahun lalu ke sekarang dan masih jadi tantangan dan ancaman kedepan dalam beberapa bulan di 2021," jelas Julius.
Selanjutnya: Lifting migas semester I 2021 tak capai target, begini penjelasan SKK Migas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News