Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. MNC Group melalui Mister Aladin Travel bekerjasama dengan PT Trimegah Wisata Medis Indonesia meluncurkan program Indonesia Health Tourism (IHT) Event Series yang bertujuan untuk mendorong Indonesia menjadi destinasi wisata medis utama.
Taufik Jamaan, Direktur Trimegah Wisata Medis Indonesia menegaskan bahwa kolaborasi industri kesehatan dan industri pariwisata sangat penting untuk pengembangan wisata medis.
“Proses kerja sama dengan industri pariwisata perlu dijalankan agar kami dapat mengembangkan wisata medis di Indonesia dengan biaya efektif bagi pasien. Sehingga wisatawan lokal maupun internasional yang menjalani perawatan medis, dapat menikmati keindahan alam dan fasilitas kesehatan di salah satu tujuan wisata populer di Indonesia,” kata Taufik di Jakarta, Selasa (21/12).
Dia mengungkapkan, omzet wisata medis di kawasan ASEAN rata-rata mencapai Rp 150 triliun per tahun. Namun, Indonesia selama ini hanya jadi penonton dalam industri yang perkembangannya sangat bergairah ini.
Baca Juga: Pemerintah Mengimbau Masyarakat Jadi Wisatawan Bertanggung Jawab
Omzet wisata medis tersebut terutama dinikmati oleh negara-negara seperi Singapura, Malaysia dan Thailand. Sementara Indonesia sebelum masa pandemi ada sebanyak 2 juta yang pergi ke luar negeri untuk mengakses layanan medis.
Oleh karena itu, Taufik mengatakan, kondisi pandemi ini harus dijadikan sebagai momentum untuk menggerakkan wisata medis di Indonesia.
"Kita harus bisa menjadi tuan rumah wisata medis. Untuk saat ini target kita jangan Amerika dan Eropa dulu tetapi bagaimana memberikan layanan medis yang baik untuk warga lokal dulu," tuturnya.
Program Indonesia Health Tourism (IHT) Event Series merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan awareness masyarakat akan potensi wisata medis di Indonesia. Menurut Taufik, bisa mengambil 10% saja dari omzet tahunan industri wisata medis ASEAN tersebut sudah sangat bagus.
Dia mengatakan, selama ini warga Indonesia banyak memilih berobat ke luar negeri lebih karena pelayanannya yang bagus. Padahal jika dihitung-hitung biaya dan waktu yang dikeluarkan untuk mengakses layanan medis tersebut jauh lebih mahal.
"Oleh karena itu, tugas kita saat ini adalah bagaimana rumah sakit di Indonesia mulai meningkatkan layanannya dan mengupgrade peralatanan medis yang mereka punya sehingga masyarakat kita tidak perlu lagi pergi ke luar negeri," lanjut Taufik.
Pra opening IHT telah digelar pada 21 Desember 2021. Sedangkan grand opening IHT akan di laksanakan di Bali pada awal tahun 2022 dengan harapan situasi dan kondisi pandemi ini memungkinkan untuk dilaksanakannya kegiatan tersebut sehingga IHT dapat terus secara berkelanjutan.
Acara ini dilakukan dengan mengkolaborasikan pelaku Industri Pariwisata dengan Industri Kesehatan sebagai bagian dari pengembangan industri wisata medis di Indonesia. Tujuannya adalah agar Indonesia bisa masuk dalam daftar 40 besar destinasi wisata medis dunia.
Sementara Joneka Kandou Corporate Sales Director Aladin Travel by Mister Aladin mengatakan, untuk membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi dan pelayanan medis di Indonesia memerlukan keterlibatan banyak pihak.
Baca Juga: Warga belum divaksin dilarang bepergian jarak jauh pada libur nataru
Perhelatan IHT hanya salah satu cara saja. "Ini butuh keterlibatan banyak pihak baik pemerintah maupun swasta untuk menempatkan posisi Indonesia sebagai destinasi pilihan wisata medis dunia," ujarnya.
Bersamaan dengan pra opening tersebut, PT Kolosal Mitra Terpercaya (Komite) yang ikut mendukung perhelatan ini meluncurkan WeCardio, produk inovatif berupa alat EKG (Elektrokardiogram) portabel untuk merekam serta mengevaluasi irama jantung yang dapat dilakukan secara pribadi kapan saja.
Fajar Atmaja, Direktur Utama PT Komite menjelaskan, WeCardio telah menunjukkan kemajuan teknologi di bidang kesehatan karena kemampuannya sebagai alat EKG portabel berukuran kecil dan ringan dengan berat 33 gram, sangat mudah digunakan hanya dengan menjepit alat dengan kedua tangan.
Pemeriksaan dapat dilakukan secara rutin dengan hasil rekaman langsung tersimpan di smartphone sebagai data pendukung untuk telekonsultasi dengan dokter. "WeCardio juga sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan RI dan bergaransi dengan layanan purna jual resmi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News