kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi Covid-19 masih hambat kinerja Supreme Cable (SCCO) pada awal tahun


Selasa, 08 Juni 2021 / 20:06 WIB
Pandemi Covid-19 masih hambat kinerja Supreme Cable (SCCO) pada awal tahun
ILUSTRASI. Pabrik Kabel Supreme Cable (Sucaco)


Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (SCCO) menorehkan kinerja yang kurang memuaskan di kuartal I-2021. Kondisi pandemi yang berkepanjangan membuat kegiatan bisnis SCCO masih terhambat hingga awal tahun ini. 

Mengutip laporan keuangan perseroan, SCCO membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1,30 triliun di tiga bulan pertama tahun ini. Torehan itu menyusut 6,37% secara tahunan (yoy) dibandingkan realisasi pada kuartal I-2020 yang mencapai Rp 1,39 triliun. 

Penurunan juga dijumpai pada torehan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang tercatat menurun 46,46% yoy menjadi Rp 59,18 miliar di kuartal I-2021.

Baca Juga: Bisnis tambang Medco Energi (MEDC) di Amman Mineral bisa topang kinerja

Direktur SCCO, Sani Iskandar Darmawan mengatakan, pandemi Covid-19 telah berdampak terhadap turunnya konsumsi listrik nasional. Kondisi tersebut lantas berpengaruh terhadap kelangsungan proyek-proyek di sektor ketenagalistrikan yang merupakan lini usaha perseroan.

Diungkapkan Sani, kondisi tersebut masih berlangsung hingga awal tahun ini. Buktinya, ada beberapa proyek yang pengerjaannya tertunda akibat kondisi pandemi yang belum juga pulih. Maka dari itu, perjalanan bisnis SCCO di tahun ini masih akan diwarnai oleh sejumlah tantangan.

"Memang di tahun 2021 ini pandemi masih terus berkepanjangan. Ada beberapa proyek-proyek yang juga kami dapat informasi itu tertunda," ungkap Sani dalam paparan publik virtual, Selasa (8/6).

Meski kinerjanya masih dihantui dampak pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, SCCO tetap berupaya untuk menorehkan kinerja bisnis yang positif di tahun ini. Sani berujar, pihaknya menargetkan penjualan sebesar Rp 4,7 triliun atau tumbuh 1,73% yoy dari torehan penjualan di tahun 2020. Sedangkan untuk laba bersih, diproyeksikan meningkat 47,04%  yoy menjadi Rp 349,8 miliar. 

"Terus terang dengan suasana pandemi yang masih berkelanjutan, kami sih berharap bisa mencapai target tersebut. Tapi kalau kita bicara fakta, pada kenyataannya dari kuartal I-2021 saja terhadap tahun lalu kita sudah menurun sedikit. Jadi ke depan ya kita berharap tetap sesuai dengan target saja," jelas dia. 

Baca Juga: Kondisi keuangan Garuda Indonesia (GIAA) sudah bermasalah sebelum Covid-19

Adapun, mayoritas pendapatan SCCO di kuartal I-2021 berasal dari segmen kabel sebesar Rp 1,25 triliun kemudian disusul oleh pendapatan dari segmen insulation sebesar Rp 48,62 miliar. Di mana, pendapatan untuk segmen kabel tercatat menurun sebanyak 7,51% yoy dari pendapatan di kuartal I-2020. Sedangkan di segmen insulation berhasil tumbuh 37,56% yoy dari torehan di periode yang sama tahun 2020. 

SCCO membukukan total aset sebesar Rp 3,60 triliun hingga 31 Maret 2021 atau turun 3,69% yoy dibandingkan total aset perusahaan per 31 Desember 2020 sebesar Rp 3,74 triliun. Per akhir Maret 2021, SCCO memiliki total liabilitas sebesar Rp 272,38 miliar serta total ekuitas sebesar Rp 3,33 triliun.

Selanjutnya: Permintaan baik, Harum Energy (HRUM) perbesar porsi penjualan ke China tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×