kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pandemi Covid-19 masih menahan laju bisnis Sunter Lakeside Hotel (SNLK)


Kamis, 12 Agustus 2021 / 17:16 WIB
Pandemi Covid-19 masih menahan laju bisnis Sunter Lakeside Hotel (SNLK)
ILUSTRASI. Kamar tamu Sunlake Hotel milik PT Sunter Lakeside Hotel Tbk (SNLK).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi covid-19 yang masih berkecamuk menahan laju industri perhotelan. Kondisi ini berdampak signifikan terhadap capaian kinerja PT Sunter Lakeside Hotel Tbk. Emiten bersandi SNLK di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini pun menjajal sejumlah strategi untuk bisa menumbuhkan bisnisnya.

Direktur Sunter Lakeside Hotel Alexander Hidayat mengungkapkan, pandemi yang terus berlanjut berdampak pada penurunan pendapatan SNLK di periode awal tahun 2021. Mobilitas masyarakat yang masih terbatas berbuntut pada merosotnya permintaan jasa di industri perhotelan.

Hingga kuartal pertama 2021, SNLK membukukan pendapatan sebesar Rp 4,44 miliar. Anjlok 48,8% dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu, yang senilai Rp 8,68 miliar. Pendapatan kuartal I 2020 lebih baik lantaran pada periode itu, dampak pandemi masih belum terasa signifikan.

Kondisi itu tergambar dari tingkat okupansi. Menurut Alexander, okupansi SNLK pada kuartal I 2021 hanya sekitar 36%, atau 20% lebih rendah dibandingkan okupansi pada kuartal I 2020 yang sebesar 56%.

Baca Juga: Akuisisi CSA ditunda, Jasnita (JAST) tetap akan rights issue Rp 150 per saham

Di tengah pandemi yang berlanjut, SNLK pun melakukan antisipasi dengan strategi efisiensi pada seluruh komponen biaya. Hasilnya, meskipun terdapat penurunan yang cukup signifikan pada pendapatan, SNLK bisa menekan rugi tahun berjalan sebanyak 55,17% menjadi Rp 698,12 juta pada kuartal I 2021.

"Perseroan akan menyusun rencana dan strategi untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja, guna mendukung pengembangan usaha ke depan dan memberikan pelayanan yang paling baik untuk pelanggan," ujar Alexander dalam paparan publik yang digelar Kamis (12/8).  

Direktur Sunter Lakeside Hotel Daniel Hidayat menambahkan, selain melakukan efisiensi untuk menekan biaya operasional, SNLK juga melancarkan sejumlah strategi bisnis. Pertama, fokus terhadap segmen pasar yang masih memberikan kontribusi di masa pandemi, seperti dengan karantina sehat dan pasar online travel agent.

Layanan gaya hidup sehat selama pandemi terus dikedepankan sembari menawarkan spot-spot menarik di sekitar Hotel Sunlake. SNLK pun menyediakan kamar untuk fasilitas isolasi mandiri (isoman) sehat atau untuk pengunjung yang non positif covid-19 dan bukan Orang Tanpa Gejala (OTG). 

Baca Juga: Pendapatan Tunas Ridean (TURI) melesat 26% pada semester I 2021

"Saat ini sebagian besar yang masuk dalam kategori ini adalah tamu-tamu korporat yang sudah jelas. Jadi kami tidak menerima pasien OTG atau yang positif covid. Kami hanya melayani karantina sehat," terang Daniel.

Kedua, SNLK pun menggencarkan pemasaran melalui saluran online dengan porsi mencapai 70% dibandingkan pemasaran via offline. Dengan strategi tersebut, Daniel menyampaikan bahwa okupansi SNLK sempat mengalami peningkatan. 

"Tapi berhubung adanya PPKM berkelanjutan, ada dampaknya untuk okupansi hotel kami," sebutnya.

Sebagai informasi, setelah mencatatkan saham di BEI pada 29 Maret 2021, SNLK mengantongi dana bersih sebesar Rp 19,5 miliar. Dana tersebut akan digunakan pada dua tahap.

Pertama, pada tahun ini SNLK mengalokasikan sebesar Rp 6,28 miliar (32,22%) untuk pengembangan fasilitas utama dan fasilitas penunjang hotel melalui program renovasi long stay room.

Adapun hingga Juni 2021 SNLK merealisasikan belanja modal sebanyak Rp 904,5 juta dari rencana penggunaan tahap pertama tersebut.

Sedangkan untuk tahap kedua akan direalisasikan pada tahun 2022, SNLK bakal menggunakan dana sebesar Rp 13,22 miliar (67,78%) untuk pengembangan fasilitas atau renovasi menjadi 70 long stay room. 

Selanjutnya: Semester I-2021, Waskita Karya (WSKT) bukukan pendapatan Rp4,7 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×