kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi, entitas usaha Trisula Corporation kompak menyasar segmen kesehatan


Kamis, 12 November 2020 / 18:09 WIB
Pandemi, entitas usaha Trisula Corporation kompak menyasar segmen kesehatan
ILUSTRASI. PT Trisula Textile Industries Tbk (TTI) produsen tekstil yang merupakan salah satu usaha grup Trisula Corporation


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

"Sebagai contoh saat ini BELL membuat Kain Sehat yang dapat digunakan untuk berbagai jenis pakaian, saat ini Kain Sehat BELL sudah digunakan oleh beberapa desainer dan perusahaan garmen untukĀ  dibuat menjadi berbagai jenis pakaian, mulai dari windbreaker jacket, outer, rompi, dan sebagainya," kata Nurwulan.

Nurwulan bilang produk kain sehat mendapatkan respon yang baik sehingga diiharapkan bisa memberikan kontribusi yang positif bagi BELL dalam menghadapi tantangan di masa Pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Adaptasi pasar, Trisula International (TRIS) lakukan diversifikasi bisnis

Adapun BELL juga sudah memproduksi jaket lipat dari Kain Sehat ini dengan brand JOBB. Nurwulan mengatakan ke depannya perusahaan terus mengoptimalkan pasar lokal maupun ekspor, baik untuk produk tekstil, ritel, dan seragam.

Entitas perusahaan Trisula Corporation lainnya, Chitose Internasional yang memproduksi furnitur ikut memeriahkan penjualan produk yang dibutuhkan di masa pandemi yaitu tempat tidur rumah sakit (nursing bed).

Sebelumnya pada April 2020 di saat pandemi sedang ganas-ganasnya di Indonesia, Chitose menyumbangkan hospital bed sebanyak 500 unit dengan matras khusus C-PRO sebanyak 100 unit ke rumah sakit kecil di Indonesia. Setiap rumah sakit terpilih akan menerima maksimal 10 unit hospital bed (termasuk matras khusus C-PRO) per rumah sakit.

Sekretaris Perusahaan CINT, Helina Widayani mengatakan efek dari aktivitas menyumbang itu cukup signifikan karena produk hospital bed CINT jadi lebih dikenal.

Meskipun awalnya CINT optimistis dapat meraih penjualan Rp 10 miliar dari segmen kesehatan, di kuartal III 2020 ini Chitose baru mengantongi penjualan Rp 6 miliar.

"Dengan melihat kondisi saat ini dan estimasi closing, kelihatannya CINT belum bisa mencapai di Rp 10 miliar," kata Helina.

Namun, Helina menegaskan CINT masih terus mengusahakan beberapa proyek bisa terealisasi di sisa akhir tahun ini sehingga target Rp 10 miliar diusahakan tercapai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×