Sumber: Bloomberg | Editor: Rizki Caturini
CHICAGO. Panen jagung di AS bakal tertunda akibat musim dingin. Hal ini membuat jumlah persediaan jagung global menjadi berkurang dan pasokan akan berada pada jumlah terendah dalam 37 tahun terakhir. Dengan begitu sinyal kenaikan harga jagung untuk konsumsi bisa terus terkerek naik.
Harga jagung di bursa berjangka telah naik dua kali lipat sepanjang 2010 mencapai US$ 7,365 per bushel di Chicago. Morgan Stanley bilang, jika kondisi pasokan memburuk, harga jagung bisa mencapai US$ 9 per bushel.
"Ada potensi harga jagung akan mencetak rekor pada musim panas tahun ini. Cuaca ekstrem sudah tidak bisa diprediksi sejak musim gugur lalu," ujar Richard Feltes VP Research R.J. O'Brien & Associates di Chicago.
Pada laporannya, besok Departemen Pertanian As kemungkinan akan memangkas prediksi persediaan jagung dunia sebelum panen dari Northern Hemisphere menjadi 121,46 juta metrik ton.
Angka ini mengalami penurunan 17% dari tahun lalu dan akan menyebabkan defisit pasokan 14,5% dari estimasi konsumsi. Rasio ini menjadi yang terendah sejak 1974.
Berdasarkan data Bloomberg, harga jagung di bursa Chicago Board of Trade (CBOT) untuk pengiriman Juli 2011 pada Rabu (8/6) ada di level US$ 7,37 per bushel. Padahal pada awal tahun, harga jagung masih di level US$ 6,32 per bushel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News