Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Harga cabai rawit masih terlalu mahal di pasar tradisional. Kementerian Pertanian (Kemtan) pede harga cabai akan segera luruh bulan ini.
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kemtan), Yanuardi mengatakan pasar akan mendapat pasokan cabai yang melimpah. Dalam minggu ini sekitar 2.500 hektare (ha) lahan cabai di Kediri, Jawa Timur akan panen.
"Tanggal 27 Januari kemarin di Pasar Induk Kramat Jati sudah turun menjadi Rp 80.000 per kilogram (kg). Tapi dua hari ini naik lagi karena di daerah hujan dan panen tertunda," jelasnya.
Panenan cabai kali ini diyakini cukup memuaskan. Ia bilang jika masalah hama yang menyerang tanaman cabai rawit memang ada, namun masih dibawah 5%.
Informasi serupa juga dilontarkan oleh Dirjen Hortikultura Kemtan, Spudnik Sujono. Ia mendapat sejumlah laporan dari kepala desa di Kediri bahwa beberapa lokasi diprediksi akan panen cabai rawit merah mulai awal Februari hingga akhir Mei. "Ada dua kecamatan yang akan panen, total lahannya sekitar 1.000 ha," tegasnya.
Kemtan menargetkan di bulan Februari ini harga cabai rawit sudah mulai turun, melihat luas panen yang ada di sentra-sentra. "Tapi, kembali lagi kalau hujan turun terus seperti ini juga akan berpengaruh," tambah Yanuardi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News