kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Panorama perkuat bisnis situs belanja


Rabu, 20 Februari 2013 / 10:53 WIB
Panorama perkuat bisnis situs belanja
ILUSTRASI. Petugas kepolisian menunjukkan barang bukti?sabu saat menggelar konferensi pers kasus narkoba jaringan lintas Sumatera-Jawa di halaman Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (3/8). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Melihat tren situs belanja online (e-commerce) makin berkembang, perusahaan pariwisata tepadu, Panorama Group melansir situs belanja online ketiga untuk  pesanan hotel yang bernama bookpanorama.com. Mereka menargetkan pendapatan dari lini bisnis belanja online sebesar 20%-30% dari total pendapatan Panorama tahun ini.

Selain bookpanorama, Panorama sudah memiliki dua situs belanja online, yakni situs pesanan hotel rajakamar,.com dengan sistem pra bayar, dan travelicious.co.id, situs biro perjalanan bagi orang yang suka mencari diskon perjalanan wisata.

Budi Tirtawisata, Chief Executive Officer Panorama Group berucap berdasar riset dailysocial.net, industri e-commerce Indonesia pada pada 2015 bisa mencapai US$ 10 miliar. Padahal tahun 2009 masih US$ 0,9 miliar. "Inilah alasan kami memperbesar bisnis e-commerce," katanya   di Jakarta kemarin.

Bookpanorama.com adalah situs pemesanan hotel online yang menawarkan akomodasi seperti hotel, resor, apartemen, vila, dan properti di seluruh dunia.

Untuk membuat bookpanorama, Panorama Group  sudah membuat anak usaha bernama PT Panorama Dotcom Indonesia. Perusahaan ini menggandeng e-commerce booking.com milik Priceline Group asal Amerika Serikat.

Lewat kerjasama ini, bookpanorama sudah bisa menyediakan 270.000 hotel di 179 negara.

Budi yakin, bisnis pemesanan hotel masih cerah. Pasalnya jumlah pesanan hotel lewat online baru mencapai 6,5% saja per tahun. Total pemesanan hotel di Indonesia dalam setahun rata-rata mencapai 87 juta pesanan.
 
Saat disinggung soal bisnis Panorama Group, Budi enggan berkomentar banyak. Yang jelas, Panorama Grup masih menjadikan Bali dan Lombok serta Indonesia Timur sebagai tempat tujuan wisata domestik utama. "Industri pariwisata di Indonesia terus bertumbuh. Saat ini ada 88 kota wisata di tanah air. Panorama ingin bisa mendistribusikan keindahan Indonesia ke masyarakat. Pasti akan ada gebrakan, tapi tunggu tanggal mainnya," ucapnya.

Sayang, ia juga tidak bersedia menyebut target pendapatan dan laba Panorama di tahun ini. "Nanti saja saat rapat umum pemegang saham (RUPS)," elaknya.

Hans Tjandra, General Manager Panorama Dotcom menambahkan, sejak masa ujicoba November 2012 sampai kini, situs ini dikunjungi lebih dari satu juta pengunjung. Untuk tujuan wisata, 70% masih domestik, dan 20% luar negeri. Adapun jumlah pemesan baru mencapai 1,5% dari total pengunjung situs wisata ini. "Kami ingin targetnya adalah seluruh pengunjung bisa 100% melakukan booking," katanya.

Supaya target tercapai, ia berencana meluncurkan layanan mobile browser untuk bookpanorama.com tahun ini. "Kami ingin menargetkan pertumbuhan pendapatan dari bookpanorama.com bisa triple digit, tentu kami akan menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang senang berinternet lewat perangkat bergerak," katanya

Ia menambahkan berdasar kan data penelitiannya, perbandingan orang yang memesan hotel lewat perangkat bergerak dan komputer meja adalah 1:4.  Menurutnya, angka ini akan terus tumbuh mengingat pertumbuhan mobile devices di Indonesia mencapai 77% per tahun.

Tak heran Panorama Dotcom berencana membuat aplikasi untuk android dan Blackberry. "Ini semua butuh dana sebesar beberapa juta dolar Amerika," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×