Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Panorama Sentrawisata Tbk bakal ekspansi besar-besaran tahun ini. Emiten pariwisata dengan kode saham PANR di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut bakal melakukan sejumlah ekspansi anorganik.
Meski masih merahasiakan detailnya, namun manajemen memastikan jika PANR bakal melakukan akuisisi hotel di Bali. Akuisisi ini dilakukan guna sinergi bisnis yang lebih optimal.
"Tapi, ini belum sepenuhnya jadi konsumsi publik, akan kami update segera jika ada perkembangan lebih lanjut," ujar Chief Financial Officer (CFO) PANR Daniel Martinus, Kamis (9/4).
Selain akuisisi hotel, PANR juga bakal mengakuisisi tempat eksibisi. Hal ini dilakukan karena manajemen menilai, pertumbuhan permintaan akan meeting conference exhibition terbilang pesat.
Lalu, perseroan juga bakal memperluas jangkauan pasarnya dengan memberikan pelayanan kepada turis-turis asing yang berwisata menggunakan kapal-kapal pesiar besar. Layanan ini dilakukan oleh anak usaha perseroan, yakni PT PT Destinasi Tirta Nusantara.
Anak usahanya itu akan melakukan pengaturan perjalanan turis-turis dari kapal pesiar yang mendarat di beberapa tempat destinasi wisata. "Nanti, saat mereka mendarat di beberapa tempat destinasi wisata, akan menjadi tanggung jawab kami untuk melakukan wisata di daerah sekitarnya," tambah Daniel.
Sebelumnya, PANR telah memasuki pasar pariwisata China sebagai upaya menambah portofolio bisnis perseroan. PANR juga bekerja sama dengan perusahaan global seperti operator hotel Carl Rezidor dan Reed Elsevier (perusahaan penerbitan dan informasi multinasional) serta Gray Line untuk mendapatkan pertumbuhan di segmen baru.
Tentunya, dengan semua agenda itu PANR bakal membutuhkan belanja modal yang tidak sedikit. Sayang, manajemen juga masih enggan merinci anggaran belanja modal yang dipersiapkan untuk tahun ini.
"Yang pasti, kalau kebutuhan untuk handling turis dari kapal-kapal besar kebutuhan belanja modalnya tidak signifikan karena skalanya masih kecil," pungkas Daniel.
Tahun ini, PANR membidik pertumbuhan pendapatan 15%. Catatan saja, tahun lalu PANR meraup pendapatan Rp 1,96 triliun, naik 15% dibanding tahun sebelumnya, Rp 1,69 triliun. Sementara, laba bersih tahun lalu naik 15% jadi Rp 45,53 miliar.
Tambahan juga, PANR memiliki eksposur yang besar dari wisatawan mancanegara. Karena hal ini, manajemen mengklaim diuntungkan dari apresiasi dolar AS dengan porsi penerimaan dolar AS sebesar 20% hingga 25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News