Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Fokus pemerintah menggiatkan sektor pariwisata menjadi salah satu sektor penggerak ekonomi menjadi peluang bagi pelaku bisnis yang bergerak di bidang ini. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam sektor pariwisata adalah Panorama Group.
Chief Executive Officer Panorama Group Budi Tirtawisata mengatakan, pada tahun depan menargetkan pertumbuhan yang cukup signikan. Panorama berharap bisa mencapai pertumbuhan pendapatan perusahaan bisa mencapai sekitar 15% hingga 20% pada 2015 mendatang.
Untuk mencapai target tersebut, perusahaan sedang merencanakan untuk melakukan beberapa strategi bisnis. Salah satunya adalah membangun hotel, resor, dan taman rekreasi di sejumlah daerah yang akan berada di luar Bali.
"Kami sedang rencanakan. Kami sudah cukup di Bali, kami mau mengembangkan pariwisata di luar Bali, seperti Jawa Barat, Lombok, dan Sumatera," ujarnya.
Sejauh ini, perusahaan tengah melakukan pembicaraan dengan berbagai pihak untuk bisa merealisasikan strategi bisnis pembangunan hotel, resor, dan taman rekreasi. Salah satu kendala dari rencana strategi tersebut adalah mencari lahan dengan lokasi yang tepat dan harga yang sesuai dengan perusahaan. Sejauh ini, Budi mengaku belum menemukan lahan dengan harga yang diinginkan.
"Lahan saat ini begitu mahal. Kami belum ketemu harganya, makanya kami masih melakukan negosiasi. Kemungkinan besar ada di luar Jawa dan Bali,"Kata Budi.
Ekspansi hotel ini juga merupakan kelanjutan dari kerja sama antara Panorama Group dengan Carlson Rezidor Hotel Group yang membangun Raddison Hotel. Budi bilang pihaknya memang ingin memiliki hotel dengan merek lokal dan merek internasional. Salah satu merek hotel lokal yang telah dikembangkan adalah Hotel BnB di wilayah Cikarang, Jawa Barat.
Selain melakukan pembangunan hotel, resor, dan kawasan taman, Panorama group juga berencana untuk membangun beberapa kantor cabang baru dan melakukan ekspansi di bidang e-commerce.
Sejauh ini, Panorama Group telah mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 400 miliar yang mayoritas akan digunakan untuk pembangunan hotel. Dengan alokasi dana investasi tersebut, Budi berharap sektor tourism bisa bertumbuh sebesar 15% pada tahun depan.
Sementara itu, untuk rencana penambahan armada transportasi masih dalam pembicaraan internal perusahaan. Budi bilang, pihaknya masih melakukan kajian untuk investasi di bidang transportasi.
"Penambahan armada taksi masih kami lihat terlebih dulu untuk tahun depan karena kami harus cari dan telaah agar investasi kami baik dan benar. Kami masih melihat demand-nya dulu,"kata Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News