kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Panorama Sentrawisata (PANR) siapkan strategi memulai pariwisata di era new normal


Jumat, 28 Agustus 2020 / 17:14 WIB
Panorama Sentrawisata (PANR) siapkan strategi memulai pariwisata di era new normal
ILUSTRASI. Tour leader Panorama sedang menjlelaskan kepada wisatawan manca negara.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlambatan ekonomi global dan ancaman resesi di beberapa negara masih membayang akibat dampak pandemi Covid-19. Perlambatan ini diakibatkan menurunnya aktifitas bisnis yang disebabkan oleh Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) ataupun lockdown di banyak kota dan negara dunia. PSBB ataupun lockdown pada akhirnya berdampak pada turun hingga terhentinya wisatawan dan pebisnis, baik antar kota maupun antar negara.

UNWTO memperkirakan penurunan wisatawan maupun pebisnis secara global sebanyak 30% dibanding tahun lalu atau turun dari 1,4 miliar orang hanya menjadi 1 miliar orang saja. Penurunan ini mengakibatkan kerugian US$ 30 miliar hingga US$ 50 miliar akibat anjloknya belanja para wisatawan dan pebisnis di banyak destinasi dunia. 

Baca Juga: Merugi di semester I, peluang perbaikan kinerja Timah (TINS) diklaim masih terbuka

Kunjungan wisman ke Indonesia turun drastis semenjak diberlakukannya penutupan akses Bebas Visa Kunjungan dan pembatalan aturan VOA (Visa on Arrivals) pada awal Maret 2020 lalu.

BPS juga merilis data penurunan kunjungan wisman di semester I/2020 sebesar -59,9% atau hanya sebanyak 3 juta orang, ini tentunya memberikan tekanan atas kinerja usaha pariwisata seperti perhotelan, transportasi darat, penerbangan, tour & travel, otomotif, serta yang terkait dengan perjalanan.

Perusahaan sektor wisata, PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) menyebut, perseroan termasuk salah satu yang terdampak. Dalam Paparan Publik Perseroan yang disampaikan pada Jumat (28/8), Panorama memaparkan adanya penurunan pendapatan sebesar 63,72% dari Rp 1,19 triliun pada 30 Juni 2019 menjadi Rp 432,13 miliar per 30 Juni 2020.

Sehingga perseroan mengalami rugi bersih sebesar Rp 94,54 miliar. Hal ini dikarenakan adanya penurunan pendapatan, depresiasi, rugi entitas asosiasi, dan biaya operasional lainnya.

Sebagai langkah antisipasi penurunan pendapatan, perseroan melakukan program efisiensi di semua lini usaha serta menyiapkan aktifitas bisnis dan produk dengan pola adaptasi kebiasaan baru (new normal).

Baca Juga: Jaga cashflow, Perusahaan Gas Negara (PGAS) pangkas capex sekitar 60%

Budi Tirtawisata, Direktur Utama PANR menyampaikan, setelah terdampak selama lebih dari 6 bulan di tahun 2020 ini, Perseroan menyiapkan langkah-langkah strategis, salah satunya adalah untuk memulihkan kepercayaan pasar melalui ‘Panorama SIAP’ (Sehat, Indah, Aman, Peduli). Program ini merupakan implementasi Protokol Kesehatan di semua lini ekosistem bisnis yang dijalankan perseroan. 

“Panorama SIAP merupakan sebuah wujud kesiapan kami secara internal kepada karyawan, dan secara eksternal kepada pelanggan dan stakeholder dengan cara dan metode baru yang disesuaikan dengan masa new normal ini. Panorama Siap untuk aktif dalam memulihkan Pariwisata Indonesia agar kembali bersaing di kancah global untuk kemajuan kita semua,” ujar Budi saat paparan publik perseroan, Jumat (28/8). 




TERBARU

[X]
×