kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.009.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.447   8,00   0,05%
  • IDX 7.815   79,10   1,02%
  • KOMPAS100 1.090   11,40   1,06%
  • LQ45 794   5,67   0,72%
  • ISSI 267   4,44   1,70%
  • IDX30 412   2,73   0,67%
  • IDXHIDIV20 478   2,84   0,60%
  • IDX80 121   1,39   1,16%
  • IDXV30 131   2,82   2,19%
  • IDXQ30 133   0,53   0,40%

Paragon Technology and Innovation tak terpengaruh isu kosmetik palsu


Rabu, 15 Agustus 2018 / 16:05 WIB
 Paragon Technology and Innovation tak terpengaruh isu kosmetik palsu
Wardah luncurkan Microsite WIM gerakan kebaikan online


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Paragon Technology and Innovation (PTI) yang membawahi brand Wardah mengaku tidak terlalu khawatir dengan maraknya isu produk kosmetik palsu yang beredar di lapangan.

Namun manajemen terus juga memberikan edukasi kepada pelanggannya untuk bisa membedakan produk asli dan palsu.

Salman Subakat, Chief Marketing Officer Paragon Technology and Innovation menyampaikan, saat ini perusahaan memiliki kampanye Wardah Inspiring Movement (WIM) yang salah satu tujuannya adalah memberikan pendidikan.

Menurutnya, dengan masyarakat yang well-educated maka persoalan produk asli dan palsu sudah bisa terselesaikan.

“Balik lagi karena spirit-nya pendidikan, kalau masyarakat sudah semakin baik pendidikannya, sudah bisa mencerna informasi dengan baik, banyak sekali masalah yang bisa diselesaikan termasuk produk-produk palsu tersebut,” ujarnya di Jakarta, Rabu (15/8).

Perusahaan melalui WIM menyampaikan berfokus pada empat aspek yakni pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan dan lingkungan. Oleh karena itu, dirinya mengaku dengan semakin baiknya pendidikan maka masyarakat akan menghargai karya orang lain.

“Kita harus mulai belajar (menghargai) produk yang asli, tidak cuma kosmetik tetapi juga semua produk,” lanjutnya.

Disamping itu, perusahaan juga kerap melakukan edukasi kepada pelanggan bersama dengan BPOM untuk mengantisipasi pemalsuan tersebut. Pasalnya, kosmetik palsu yang mengandung bahan kimia berbahaya bisa mengancam kesehatan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×