Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
Ketua Bali Tourism Board (BTB) atau Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan, telah terjadi 40.000 pembatalan hotel dengan kerugian mencapai Rp 1 triliun setiap bulan.
"Yang harus dilakukan adalah mengisi kekosongan untuk mengisi kesenjangan jangka pendek yang sedang terjadi. Saat ini, kami bisa mengandalkan pasar Singapura dan domestik karena beberapa event pariwisata akan tetap dilaksanakan di Bali," paparnya.
Sementara itu, Direktur Bank Indonesia Kantor Perwakilan Bali Trisno Nugroho mengimbau, agar para pelaku industri pariwisata tidak panik menghadapi situasi tersebut dengan mengubah tantangan menjadi peluang. Data mencatat angka pertumbuhan perekonomian di Bali pada 2019 mencapai 5,63%.
Baca Juga: Sektor pariwisata kena dampak virus corona, Indonesia bidik pasar di luar China
"Perekonomian Bali masih terbilang sehat meski terjadi penurunan angka kunjungan wisman yang cukup signifikan. Banyak agenda MICE yang dibatalkan di Singapura dan Malaysia. Ini dapat dijadikan sebagai peluang dengan mengupayakan agar agenda tersebut dialihkan ke Bali sebagai daerah yang tidak terdampak penyebaran virus," lanjutnya
Menanggapi situasi tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan bahwa pihaknya menerima masukan serta berkoordinasi dengan sejumlah Kementerian seperti Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan lainnya untuk menyusun langkah penanggulangan secara menyeluruh.
"Kami akan mengatasi kejadian ini secara bersama, maka sebelum itu kami melakukan berbagai koordinasi kepada pihak terkait," tutup Wishnutama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News