kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Partisipasi pendanaan smelter Newmont cuma 0,13%


Kamis, 19 November 2015 / 16:28 WIB
Partisipasi pendanaan smelter Newmont cuma 0,13%


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya (ESDM) dipastikan akan menerbitkan rekomendasi Surat Persetujuan Ekspor (SPE) kepada PT Newmont Nusa Tenggara (NNT).

Padahal, partisipasi pendanaan Newmont dalam pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di Gresik, Jawa Timur yang bekerjasama dengan PT Freeport Indonesia sangat minim, hanya US$ 3 juta .

Bahkan, partisipasi pendanaan tersebut masih sebatas Memorandum of Understanding (MoU). Seperti diketahui, investasi smelter di Gresik itu mencapai US$ 2,3 miliar. Artinya, partisipasi pendanaan Newmont hanya 0,13%.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen MInerba) Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono mengatakan, bahwa partisipasi pendanaan itu merupakan bukti keseriusan kerjasama Newmont dengan Freeport terkait pembangunan smelter.

"Kontribusi Newmont ke smelter itu US$ 3 juta. Ini dinyatakan dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara Newmont dan Freeport," jelas dia di Kantornya, Kamis (19/11).

Tapi Bambang mengakui kalau dana partisipasi itu belum diserahkan oleh Newmont kepada Freeport Indonesia. Pasalnya menunggu kerjasama definitif yang segera diteken kedua belah pihak. Kerjasama itu nanti secara rinci menjelaskan alokasi anggaran US$ 3 juta itu terkait pembangunan smelter.

"Kami menyakini komitmen Newmont ini karena ada keterangan resmi dari Freeport (yang menyatakan Newmont siap tawarkan chip in US$ 3 juta)," ujarnya.

Dengan partisipasi pendanaan yang masih 0,13%, Bambang bilang bahwa Newmont telah memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk mendapatkan rekomendasi SPE. "Besok Jumat rekomendasi SPE bisa terbit," tandasnya.

Seperti diketahui, kegiatan ekspor Newmont terhenti sejak izin ekspor berakhir pada 22 September kemarin. Pemerintah memang memberikan izin ekspor konsentrat selama 6 bulan dan bisa diperpanjang untuk 6 bulan berikutnya. Batas waktu izin ekspor itu bertujuan agar pembangunan smelter tepat waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×