kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar baru Garuda Metalindo


Jumat, 13 Mei 2016 / 11:56 WIB
Pasar baru Garuda Metalindo


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pasar otomotif dalam negeri yang lesu membuat bisnis onderdil ikut lesu. Sembari menunggu pasar kembali bergairah, produsen komponen otomotif, PT Garuda Metalindo Tbk berupaya menjaga mitra bisnis yang loyal agar roda bisnis berputar.

Sebagai catatan, hingga 31 Maret 2016, PT Astra Honda Motor (AHM) menjadi pasar utama bagi penjualan Garuda Metalindo. Dari pendapatan Rp 216,56 miliar pada periode itu, penjualan komponen ke AHM mencapai Rp 132,04 miliar. Artinya penjualan ke AHM mencapai 60,97%. Kontribusi AHM pada kuartal I-2016 tersebut meningkat ketimbang kontribusi sepanjang tahun 2015, yakni 59,22% atau senilai Rp 508,52 miliar.

Ervin Wijaya, Direktur Komersial PT Garuda Metalindo Tbk menjelaskan, jalinan bisnis dengan AHM sudah berlangsung puluhan tahun. Makanya tak heran kalau Garuda Metalindo memprediksi AHM masih akan menjadi kontributor utama penghasilan hingga akhir tahun 2016.

Meskipun begitu, Garuda Metalindo tak mau seperti memakai kacamata kuda. Perusahaan berkode BOLT di Bursa Efek Indonesia tersebut tetap mengincar aneka peluang yang ada. "Sambil berjalan penetrasi global dan fokus ke AHM, kami juga tingkatkan produk ke merek lain, khususnya roda empat," beber Ervin, Kamis (12/5).

Menurut catatan keuangan kuartal I-2016, ada 17 nama perusahaan yang menjadi mitra bisnis Garuda Metalindo. Setelah AHM, mitra terbesar kedua dan ketiga mereka yakni PT Astra Daihatsu Motor dan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor.

Selain menjaga jalinan bisnis dengan mitra, Garuda Metalindo menambah portofolio produk dari kategori mur dan baut. Kebetulan, kedua produk tersebut adalah produk terlaris yang mereka jual.

Mereka akan membikin mur dan baut bermutu tinggi atawa high tension bolt (HTB). Pembuatan produk ini melalui proses cold forming atau penempaan logam suhu dingin dengan kecepatan dan tekanan tinggi.

Garuda Metalindo berharap, alternatif produk anyar itu bisa mendukung kinerja mereka ke depan. "Mur baut high tension ini untuk kebutuhan mesin dan rem," terang Janto I. Pangestu, Direktur Operasional PT Garuda Metalindo Tbk, dalam kesempatan yang sama.

Penetrasi pasar ekspor

Sembari mulai membikin produk baru, Garuda Metalindo akan berburu pasar ekspor. Target mereka, dalam tiga tahun hingga lima tahun ke depan, kontribusi penjualan dari pasar ekspor sebesar 35%.

Menurut catatan keuangan kuartal I-2016, penjualan ekspor tercatat Rp 5,6 miliar atau setara dengan kontribusi pendapatan 2,59%. Pasar ekspor yang Garuda Metalindo bidik yakni kawasan Amerika, Eropa dan negara Jepang. Strategi mereka dengan cara akan mengikuti sejumlah pameran global pada tahun ini.

Sementara khusus untuk pasar ekspor China, Garuda Metalindo memastikan tak kepincut masuk sana. Alasan mereka, persaingan bisnis pelaku komponen di Negeri Panda sudah sangat ketat.

Perlu diketahui, selama ini Garuda Metalindo mengekspor komponen dengan skema penjualan tak langsung. Nah, mulai tahun ini mereka mengupayakan mulai menjual langsung. "Untuk yang sudah ekspor, lebih banyak ke Eropa, Brasil dan juga Thailand," beber Janto.

Strategi berburu ekspor adalah upaya Garuda Metalindo agar tak selalu bergantung pada pasar domestik. Sementara pasar domestik tak selalu menjanjikan. Contohnya saat ini, pasar otomotif domestik lesu  sejak tahun lalu.

Berbekal aneka strategi tadi, Garuda Metalindo berharap minimal tahun ini bisa mencetak penjualan sama dengan tahun 2015. Pendapatan mereka pada tahun lalu senilai Rp 858,65 miliar.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×