Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Thermo Asri Makmur (TAM) dan Dalian Bingshan Engineering & Trading Co., Ltd resmi merilis perusahaan patungan yang diberi nama PT Bingshan Makmur Indonesia (BMI). Perusahaan anyar ini fokus menyediakan solusi rantai dingin yang ramah dan efisien.
Direktur Utama PT Bingshan Makmur Indonesia, Jason Halim, mengatakan bahwa perusahaan ini merupakan sinergi antara teknologi global dan kapabilitas layanan lokal. Harapannya BMI dapat mendorong pertumbuhan sektor makanan, minuman, makanan laut, logistik, dan farmasi di Indonesia. Produk yang ditawarkan beragam dan fleksibel untuk memenuhi kebutuhan berbagai skala dan jenis bisnis, bahkan menyasar level UMKM.
"Sekarang kami mau bantu home industry di Indonesia juga. Jadi jangan kita bilang yang besar saja, kita harus fokus yang bagaimana bisa bantu orang biasa di Indonesia. Jadi kita ada alat yang kecil. Untuk bantu bisa simpan barang lebih segar, lebih bagus. Supaya itu kita kerja sama, bisa develop local market," terang Jason dalam seremoni pemotongan pita di ajang International Indonesia Seafood & Meat (IISM) Expo dan Indonesia Cold Chain Expo di JIExpo, Sabtu (10/5).
Baca Juga: Peluang Relokasi Pabrik Pendingin Refrigerasi dari China ke Indonesia Cukup Kecil
Pada peresmian kerja sama ini BMI juga menampilkan beberapa produk unggulannya, seperti cold room skala kecil untuk bisnis kecil, freezer dapur untuk usaha katering, dan unit kondensasi luar ruangan 20 hp (OCU) untuk proyek HVAC berskala industri.
Pameran ini mencerminkan variasi dan skala produk mereka yang dapat memenuhi kebutuhan berbagai jenis bisnis.
Dari kerja sama ini, Jason menegaskan bahwa sektor rantai dingin di Indonesia memiliki potensi pertumbuhan besar dengan jumlah penduduk yang besar, banyaknya wilayah yang belum terlayani, dukungan pemerintah, serta meningkatnya kesadaran dan permintaan terhadap manfaat rantai dingin.
Menurut Mordor Intelligence, pasar logistik rantai dingin Indonesia diproyeksikan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) sebesar 10% selama periode 2025 hingga 2030.
Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap penyimpanan dan transportasi dengan suhu terkontrol pada sektor-sektor utama seperti makanan dan minuman, farmasi, dan pertanian.
Pertumbuhan ini juga didukung oleh ekspansi pesat e-commerce dan industri makanan olahan, disertai dengan meningkatnya ekspektasi konsumen dan perubahan kebutuhan rantai pasok.
Baca Juga: Perprindo Ungkap Sejumlah Insentif yang Dibutuhkan Industri Pendingin Refrigerasi
Faktor-faktor ini menekankan pentingnya solusi rantai dingin dalam memastikan kualitas, dan efisiensi produk di seluruh jaringan distribusi, bahkan untuk sampai ke rumah-rumah pelaku UMKM secara aman.
Saat ini, TAM memiliki komitmen tinggi terhadap keandalan dan layanan dengan mengoperasikan 6 cabang milik sendiri di Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, dan Bali.
Jason mengatakan, ke depan, BIM tak akan berhenti berekspansi dan sambil senatiasa terus meningkatkan growth penjualan rantai dingin di seluruh Indonesia.
"Pasti growth-nya. Sekarang ini baru mulai ya. Nanti kami update. Tapi yang pasti sih potensinya sangat besar. Kami melihat dari feedback ini. Tetapi untuk sementara kami fokus yang Jawa dulu. Untuk mulai integrasi dari training-nya bagus, sinerginya sudah kuat," jelasnya.
Selanjutnya: Link Live Streaming Southampton vs Man City di Liga Inggris Pukul 21.00 WIB
Menarik Dibaca: ITPLN Perpanjang Masa Penerimaan Mahasiswa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News