Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota holding pertambangan Indonesia MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mengungkap pada kuartal I-2025 telah mengucurkan biaya eksplorasi sebesar Rp 45,54 miliar.
"Total biaya eksplorasi preliminary unaudited ANTAM pada periode kuartal I-2025 tercatat sebesar Rp 45,54 miliar," ungkap Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie dalam laporan kuartalan, Kamis (08/05).
Lebih rinci, aktivitas eksplorasi Antam ini berfokus pada komoditas emas, nikel dan bauksit yang diperuntukan untuk keberlangsungan operasi dan proyek pengembangan.
Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) Berupaya Tingkatkan Kinerja Bisnis Emas Hingga Bauksit
Untuk tambang emas, di kuartal I-2025 Antam masih berfokus pada kegiatan eksplorasi emas di Pongkor, Jawa Barat. Di sana, kegiatan yang dilakukan berfokus pada kegiatan pengeboran yang terdiri dari in mine drilling (underground) dan deep drilling (surface).
Untuk tambang nikel, eksplorasi berfokus di daerah Konawe Utara dan Pomalaa, Sulawesi Tenggara.
Selain itu, kegiatan eksplorasi juga dilaksanakan pada Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik salah satu entitas anak usaha ANTAM yaitu PT Sumberdaya Arindo, di Buli, Maluku Utara.
Adapun untuk tambang bauksit, Antam melakukan eksplorasi di daerah Tayan dan Landak, Kalimantan Barat.
Izin tambang baru
Menurut Direktur Utama Antam, Nicolas Carter dalam acara Earnings Call PT Antam di Jakarta, Jumat (09/05), pihaknya masih mengusahakan mendapat Izin Usaha Pertambangan (IUP) tambang baru. Ini berkaitan juga dengan cadangan emas pongkor yang diprediksi habis 2-3 tahun lagi.
"Kami bekerjasama dengan pemerintah untuk mendapatkan IUP baru. Karena Pongkor memiliki (cadangan) 2-3 tahun tersisa," ungkap Nico.
Baca Juga: Antam (ANTM) Ungkap Progres Terbaru Tambang Tembaga dengan Vale
Dalam kesempatan yang sama Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam, Arianto Sabtonugroho mengatakan untuk produksi emas, pihaknya mencoba menyamai kinerja tahun lalu.
Selain Pongkor, pasokan emas Antam juga didukung dengan adanya kontrak pembelian emas kepada PT Freeport Indonesia (PTFI) sebesar 30 ton emas per tahun.
"Mengenai emas, kami sebenarnya memulai tahun ini dengan mencoba menyamai kinerja tahun lalu. Jadi itulah target kami," kata Arianto.
Sebagai tambahan, pada periode tiga bulan pertama tahun ini, Antam mencatatkan produksi emas dari tambang perusahaan mencapai 230 kg (7.395 troy oz) atau tumbuh 39% dari periode sama tahun lalu yang sebesar 166 kg (5.337 troy oz).
Selanjutnya: Sepekan Penerbangan Haji, InJourney Layani 52 Ribu Jemaah Haji ke Tanah Suci
Menarik Dibaca: 7 Film Dewasa Korea Penuh Adegan Panas, Ada yang Dibintangi Kim Tae Ri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News