Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Industri kopi mendesak pemerintah segera mengatur sistem supply dan demand kopi Indonesia ke pasar dunia. Caranya dengan mengurangi ekspor kopi dan memperbesar porsi pasar kopi lokal. Langkah ini untuk menaikkan harga kopi dunia yang selama dua tahun terus menurun akibat pasokan melimpah.
Asal tahu saja, saat ini, harga kopi Robusta dunia terus turun. Jika dibandingkan tahun 2010, harga kopi robusta turun sekitar 40%. Saat ini, harga kopi robusta berkisar antara US$ 1.800-US$ 2.000 per ton. Harga kopi arabika US$ 5.500 per ton.
Padahal, lima tahun lalu, harga kopi robusta mencapai US$ 2.000 per ton dan harga kopi arabika berada di angka US$ 5.500 per ton. Idealnya, harga kopi yang diinginkan pengusaha kopi adalah antara US$ 2.500-US$ 2.800 per ton.
Untuk mengerek harga kopi, pengusaha kopi meminta pemerintah mengatur pasokan dan kebutuhan kopi nasional.
Irfan Anwar, Ketua Umum Asosiasi Ekportir Kopi Indonesia (AEKI) mengatakan, agar harga kopi dunia terangkat, Indonesia tidak bisa sendiri karena harus menjalin kerjasama dengan negara penghasil kopi lainnya. Apalagi, saat ini, permintaan kopi dunia terus meningkat. "Pemerintah harus mengurangi ekspor kopi agar harga naik," katanya, Minggu (26/4).
Tahun ini diperkirakan produksi kopi Indonesia tidak naik jika dibandingkan tahun lalu. Tahun ini, produksi kopi diperkirakan mencapai 600.00 ton atau turun dari produksi tahun lalu yang mencapai 650.000 ton.
Tidak hanya Indonesia, produksi kopi Vietnam juga turun dari 1,6 juta ton pada tahun 2014 menjadi 1,3 juta ton untuk tahun ini. Kedua negara ini diperkirakan mengalami penurunan produksi karena gangguan cuaca dan hama yang menyerang tanaman.
Dari total produksi kopi Indonesia ini, sebanyak 70% saat ini diperuntukkan pasar ekspor. Sisanya, 30% diperuntukkan pasar domestik.
Pranoto Soenarto, Wakil Ketua AEKI memprediksi, kenaikan konsumsi kopi di pasar domestik berasal dari masyarakat kelas menengah yang terus bertambah. Maka, penyerapan kopi dalam negeri tahun ini diperkirakan bakal meningkat.
Penyerapan kopi di pasar domestik bisa naik sebesar 100.000 ton dari saat ini sebesar 150.000-200.000 ton. Alhasil, tahun ini penyerapan kopi di pasar lokal bisa mencapai 250.000 ton-300.000 ton atau hampir separuh dari produksi kopi nasional.
Untuk pasar ekspor, Amerika Serikat menjadi tujuan utama. Sebanyak 39 jenis kopi Indonesia yang masuk ke Negeri Paman Sam ini menjadi masuk dalam kategori specialty coffee.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News