kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar ekspor CPO diprediksikan meningkat 5%


Minggu, 01 Februari 2015 / 02:26 WIB
Pasar ekspor CPO diprediksikan meningkat 5%
ILUSTRASI. Cermati Kurs Dollar-Rupiah di Bank Mandiri Hari ini Senin 14 Agustus 2023./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/14/12/2022.


Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Prospek pasar industri minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sepanjang tahun ini diprediksi cerah. Produksi CPO domestik sepanjang tahun ini ditargetkan lebih tinggi daripada realisasi produksi CPO sepanjang dua tahun terakhir. Pasar ekspor CPO juga diperkirakan tetap mengkilap.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memprediksi ekspor CPO dan berbagai produk turunannya sepanjang tahun ini mencapai 22,3 juta ton. Angka itu lebih tinggi 5% daripada realisasi ekspor tahun 2014 lalu yang mencapai 21,76 juta ton.

Bahkan, angka itu lebih tinggi 2,5% daripada angka ekspor CPO sepanjang 2013, yaitu 21,22 juta ton. Perkiraan peningkatan ekspor ini menjadi kabar baik ditengah serangkaian kendala yang mengganjal industri CPO tanah air, seperti penurunan permintaan dari China dan India.

Produk CPO di pasar luar negeri, terutama Eropa, juga tertekan oleh isu lingkungan. Produsen CPO juga menilai sejumlah regulasi baru tidak memihak perkembangan bisnis mereka. Sekedar informasi, nilai ekspor CPO dan turunannya sampai Desember 2014 diperkirakan mencapai US$ 20,8 miliar. Angka itu naik tipis daripada hasil tahun 2013, yang senilai US$ 19,23 miliar.

Joko Supriyono, Sekretaris Jenderal Gapki mengatakan, penyebab penjualan ekspor adalah meningkatnya permintaan CPO dari Amerika Serikat (AS) dan Pakistan. Kedua pasar itu diharapkan bisa mengompensasi penurunan penjualan di China, India serta Uni Eropa. Gapki mencatat, ekspor CPO ke AS pada tahun 2014 naik 25% menjadi 477.200 ton dari 381.400 ton pada tahun 2013.

Kenaikan terjadi karena penggunaan biodiesel yang digalakkan AS. Ekspor CPO ke Pakistan tahun 2014 naik 84% menjadi 1,66 juta ton dari 903.000 ton pada 2013. Kenaikan ekspor ke Pakistan terjadi berkat kesepakatan Preferential Trade Agreement (PTA) antara Indonesia dan Pakistan. "Pasar ekspor CPO yang tersebar adalah kabar bagus karena kita tidak lagi bergantung pada China dan India," papar Joko, Jumat (30/1).

Fadil Hasan, Direktur Eksekutif Gapki menambahkan, pemerintah harus turut membantu agar ekspor CPO meningkat untuk mengurangi defisit neraca perdagangan. "Duta besar Indonesia di berbagai negara dapat menawarkan CPO," tandas Fadil. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×