CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.757   28,00   0,17%
  • IDX 8.420   13,34   0,16%
  • KOMPAS100 1.164   -0,44   -0,04%
  • LQ45 848   -0,95   -0,11%
  • ISSI 294   0,44   0,15%
  • IDX30 442   -0,63   -0,14%
  • IDXHIDIV20 514   -0,01   0,00%
  • IDX80 131   0,01   0,01%
  • IDXV30 135   -0,15   -0,11%
  • IDXQ30 142   -0,01   -0,01%

Pasar Ekspor Makin Terbuka, Paviliun Indonesia Raih Penghargaan di GSE Melbourne 2025


Kamis, 20 November 2025 / 15:50 WIB
Pasar Ekspor Makin Terbuka, Paviliun Indonesia Raih Penghargaan di GSE Melbourne 2025
ILUSTRASI. Paviliun Indonesia memenangkan penghargaan ‘Best Pavilion 2025’ dalam ajang Global Sourcing Expo (GSE) Melbourne 2025 di Melbourne, Australia pada 18–20 November 2025.


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Paviliun Indonesia memenangkan penghargaan ‘Best Pavilion 2025’ dalam ajang Global Sourcing Expo (GSE) Melbourne 2025 di Melbourne, Australia pada 18–20 November 2025.

Partisipasi Paviliun Indonesia di GSE Melbourne 2025 dikoordinasikan oleh Direktorat Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur (Dit PEPM) Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI bersama Atase Perdagangan RI Canberra.

Baca Juga: Freeport Pastikan 30% Produksi Tambang dari DMLZ dan Big Gossan untuk Smelter Gresik

Atase Perdagangan RI Canberra Agung, Haris Setiawan mengatakan, pada gelaran ini, Paviliun Indonesia menghadirkan 24 perusahaan dari sektor tekstil, garmen, alas kaki, dan dekorasi rumah berkelanjutan.

Haris menambahkan, partisipasi Paviliun Indonesia pada GSE Melbourne 2025 merupakan implementasi dari kebijakan promosi dagang yang diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 14 Tahun 2025 tentang Tata Cara Penyelenggaraan, Kemudahan, dan Keikutsertaan pada Promosi Dagang dalam rangka Kegiatan Pencitraan Indonesia. 

“Penguatan koordinasi lintas lembaga, penataan area pameran, serta kelengkapan kegiatan pendukung merupakan elemen penting yang terus ditingkatkan dalam setiap partisipasi Indonesia di ajang internasional,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (20/11).

Sejalan dengan mandat koordinasi dalam Permendag tersebut, lanjut Haris, Paviliun Indonesia melibatkan tujuh lembaga pembina yang meliputi Dit. PEPM Kemendag, Konsulat Jenderal RI (KJRI) Melbourne, Atase Perdagangan RI Canberra, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Kota Bandung, PT Kereta Api Indonesia, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

Baca Juga: Agrinas Akan Borong 320.000 Kendaraan, Dukung Target 80.000 Koperasi Merah Putih

Kolaborasi ini memastikan kurasi perusahaan yang lebih selektif, narasi jenama yang konsisten, serta kelancaran fasilitasi pelaku usaha sejak pra-pameran hingga penjajakan kesepakatan bisnis (business matching).

“Sinergi tersebut terbukti mampu meningkatkan promosi produk Indonesia dan minat buyer Australia,” kata Harris.

Haris melanjutkan, pada sesi business matching, pemerintah berhasil menghadirkan sejumlah pembeli besar Australia dari sektor fesyen dan peralatan rumah tangga (homeware). 

Business matching tersebut dapat dimanfaatkan para peserta untuk mendiskusikan jumlah minimum pesanan (minimum order quantity/MOQ), sertifikasi, waktu tunggu (lead time), dan potensi order jangka panjang.

Tak hanya pameran dan business matching, lanjutnya, pemerintah juga menggelar rangkaian kegiatan pendukung yang memperkuat fungsi promosi dagang.

Rangkaian kegiatan pendukung tersebut meliputi business matching, networking night, dan gerai sementara (pop-up store) Discovery Indonesia di Melbourne Central Business District (CBD), Australia.

Baca Juga: Semeru Berstatus 'Red Code', AirNav Pastikan Penerbangan di Jawa Timur Masih Normal

Menurut Haris, Australia memiliki permintaan yang tinggi terhadap produk fesyen berkelanjutan, wastra berbahan alami, alas kaki ramah lingkungan, serta produk dekorasi rumah berorientasi keberlanjutan.

Ia melihat, Indonesia berada pada posisi kompetitif untuk mengambil porsi pasar yang lebih besar dengan tren konsumen yang semakin sensitif terhadap etika produksi, circularity, dan keberlanjutan. 

“Peningkatan minat buyer pada sesi business matching serta tingginya kunjungan di gerai sementara menjadi indikator kuat bahwa peluang ekspor makin terbuka,” imbuh Haris.

Selanjutnya: 15 Daftar Buah yang Bagus untuk Diet Turun Berat Badan

Menarik Dibaca: 15 Daftar Buah yang Bagus untuk Diet Turun Berat Badan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×