Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Freeport Indonesia (PTFI) memastikan hasil produksi dari dua tambang yang tidak terdampak kejadian longsor material basah pada September lalu, yaitu tambang Deep Mill Level Zone (DMLZ) dan Big Gossan, sepenuhnya akan digunakan untuk memasok kebutuhan smelter PT Smelting di Gresik, Jawa Timur.
VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia Katri Krisnati juga menambahkan, bahwa pihaknya memang telah kembali mengopreasikan dua tambang tersebut.
"PTFI telah kembali mengoperasikan tambang Deep Mill Level Zone (DMLZ) dan Big Gossan yang tidak terdampak insiden Grasberg Block Cave (GBC). Dimana kedua tambang ini secara keseluruhan menyumbang sekitar 30% dari kapasitas produksi perusahaan," kata dia kepada Kontan, Kamis (20/11/2025).
Baca Juga: Freeport Percepat Pemulihan Tambang Grasberg, Produksi Ditarget Meningkat 2026
Katri menambahkan, konsentrat yang dihasilkan dari kedua tambang tersebut saat ini baru dapat memenuhi sebagian kebutuhan operasional PT Smelting.
Kedepannya, Katri bilang, Freeport Indonesia akan kembali memenuhi kebutuhan emas PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, yang didapat dari produk sampingan pemurnian tembaga
"Seiring pemulihan produksi yang bertahap, pengiriman emas batangan kepada Antam akan menjadi prioritas PTFI sesuai komitmen perusahaan," tutupnya
Baca Juga: Antam Sambut Operasi Freeport: Pasokan Emas Nasional Stabil
Sebelumnya, dalam rilis resmi, selain DMLZ dan Big Gosaan, Freeport-McMoRan (FCX.N) telah mengumumkan rencana untuk memulihkan produksi skala besar dari operasi tambang tembaga dan emas terbesar mereka yaitu tambang Grasberg Block Cave (GBC) usai insiden longsor.
Presiden dan Chief Executive Officer Freeport-McMoRan, Kathleen Quirk mengatakan, perusahaan telah menargetkan kegiatan remediasi agar dimajukan untuk mempersiapkan dimulainya kembali dan peningkatan bertahap tambang bawah tanah Grasberg, pada kuartal II 2026.
Sementara, berdasarkan catatan perusahaan tambang bawah tanah lainnya, DMLZ dan Big, telah beroperasi mulai akhir Oktober 2025.
“Tim kami berkomitmen untuk memulihkan produksi skala besar dan berbiaya rendah di Grasberg dengan cara yang aman, efisien, dan bertanggung jawab," ungkap Kathleen, dikutip Rabu (19/11/2025)
Selanjutnya: Prabowo Panggil Penjabat ke Istana, Apa yang Dibahas?
Menarik Dibaca: Hubungan Indonesia–Kuba Genap 65 Tahun, Ini Pelajaran Budaya yang Bisa Diambil
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













