kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,64   -17,87   -1.91%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar kamera mirrorless kian gurih


Rabu, 20 November 2019 / 22:41 WIB
Pasar kamera mirrorless kian gurih
ILUSTRASI. Distributor resmi Leica Camera AG, Leica Store Jakarta mengumumkan peluncuran Leica SL 2, Jakarta, Rabu (20/11)


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamera mirrorless tampaknya kian gurih. Seiring dengan hal tersebut, para produsen kamera berbondong-bondong terus menggarap segmen kamera yang dianggap menjanjikan tersebut.

Senior Divison Manager PT Datascrip (distributor tunggal produk pencitraan digital Canon), Sintra Wong mengatakan bahwa Canon akan terus memperbesar porsi penjualan segmen kamera mirror less pada total penjualan kamera hingga sebesar 70%-80% dalam beberapa tahun mendatang.

Selagi hal tersebut dilakukan, penjualan segmen kamera lain seperti LSR dan Compact akan terus dilakukan dengan menyasar segmen pasar profesional saja.

Baca Juga: Menguasai pangsa pasar terbesar, begini strategi OPPO Indonesia

Saat ini, segmen kamera mirrorless sendiri berkontribusi sekitar 30%-40% dalam total penjualan kamera Canon di Indonesia. Sementara itu sebanyak 60%-70% sisa penjualan masih disumbang oleh segmen SLR dan Compact.

Menurut Sintra, pasar kamera mirror less memiliki potensi untuk terus bertumbuh dan menjadi jauh lebih besar dibanding segmen-segmen kamera lainnya. Hal ini didorong oleh adanya tren di masyarakat yang kini lebih menyukai kamera dengan kegunaan praktis.

“Kalau zaman dulu orang kepingin ngalungin kamera gede biar kelihatan profesional, tapi tren sekarang orang maunya yang lebih ringan dan praktis tapi kualitas lebih bagus,” ujar Sintra kepada Kontan.co.id, Rabu (20/11).

Baca Juga: Mulai diijual besok, versi body-only Leica SL 2 dibanderol Rp 103,4 juta

Selain itu, tingkat penetrasi kamera mirrorless yang masih terbilang rendah juga diyakini menjadi pendorong dari pertumbuhan pasar kamera mirrorless tersebut.

Saat ini, penguasaan pasar Canon di pasar mirrorless diklaim telah mencapai 30%. Raihan tersebut disebut-sebut menjadikan Canon dengan penguasaan pasar terbesar ketiga setelah dua brand  lain di pasar mirrorless.

Sintra berdalih hal ini dikarenakan Canon memang merupakan pemain baru pada segmen mirrorrless di tanah air. Berbeda dengan brand-brand kompetitor yang sudah menggarap segmen mirrorless sejak 6-7 tahun yang lalu, Canon baru serius segmen mirrorless pada 2-3 tahun belakangan ini.

Oleh karenanya, ke depannya Canon akan terus serius segmen dengan terus mengembangkan inovasi serta mengeluarkan produk-produk baru.

Baca Juga: Huawei Mate 30 Pro resmi dipasarkan di Indonesia, ini harganya

Keseriusan produsen kamera untuk menggarap segmen mirrorless juga ditemukan pada produsen kamera lain. Leica misalnya, rencananya akan meluncurkan produk kamera mirrorless baru bernama Leica SL2. Kamera yang merupakan penerus dari Leica SL tersebut diklaim  telah memiliki fitur-fitur yang bahkan bisa memenuhi kebutuhan fotografer profesional.

Pasalnya, Leica SL2 memiliki resolusi 47 megapixel (mp) dengan dynamic range yang luas dengan iso 5.000. Oleh karenanya, Leica SL 2 diklaim mampu  menghasilkan kualitas foto yang baik bahkan dalam kondisi minim cahaya sekalipun.

Selain itu, kamera mirrorless ini juga diklaim cocok untuk digunakan pada kondisi-kondisi cuaca yang menantang. Sertifikasi IP54 yang telah diraih oleh kamera ini membuktikan ketahanan weather seal pada kamera tersebut sehingga cocok digunakan pada kondisi hujan ataupun salju sekalipun.

Baca Juga: Ada 6.500 orang daftar beli Huawei Mate 30 Pro, tetapi belum tentu semua dapat...

Dengan adanya fitur-fitur di atas, kamera mirrorless ini diyakini sudah bisa menunjang pekerjaan fotografer maupun sinematografer profesional.

Versi body-only dari Leica SL2 akan dibanderol pada harga Rp 103,4 juta. Menurut Bernard, Leica tidak memiliki target tertentu dari peluncuran penerus Lecia SL tersebut. “Kami sih tidak ada volume penjualan spesifik yang ingin dikejar,” ujar Bernard.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×