Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2024, pasar kendaraan niaga di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) untuk kendaraan pick up turun sebesar 21% year on year (YoY) menjadi 74.045 unit pada periode Januari hingga September 2024.
Penurunan serupa juga terjadi pada truk, dengan penjualan turun 17% YoY menjadi 48.564 unit.
Secara keseluruhan, penjualan wholesales mobil nasional turun 16,2% YoY menjadi 633.218 unit hingga akhir kuartal III-2024.
Baca Juga: Jadi Kendaraan Niaga Serbaguna, Toyota Resmi Luncurkan All-New Hillux Rangga
Meskipun demikian, sejumlah agen pemegang merek (APM) tetap berusaha mencuil peluang di pasar ini, khususnya di segmen kendaraan pick up yang dapat menyasar berbagai segmen konsumen.
Ekspansi Toyota di Pasar Kendaraan Niaga
PT Toyota Astra Motor (TAM) tetap optimistis dengan pasar kendaraan niaga, khususnya melalui peluncuran All-New Hillux Rangga, medium pick up yang tersedia dalam varian mesin gasoline dan diesel, dengan harga mulai dari Rp 188,7 juta hingga Rp 304,5 juta.
Hillux Rangga memiliki keunggulan dalam fleksibilitas, dapat dimodifikasi menjadi berbagai bentuk kendaraan seperti ambulance, food truck, campervan, cool box, hingga transportasi umum.
Baca Juga: Penjualan Mobil Nasional Diperkirakan Sulit Menembus 1,1 Juta Unit Tahun Ini
"Kami bekerja sama dengan 70 karoseri lokal untuk mendesain Hillux Rangga yang sesuai kebutuhan konsumen atau pelaku usaha," kata Henry Tanoto, Vice President Director Toyota Astra Motor, Selasa (15/10)
Henry Tanoto mengatakan bahwa Hillux Rangga dapat menjadi solusi bagi pasar kendaraan niaga di tengah tantangan perlambatan ekonomi nasional. Toyota menargetkan penjualan 400 hingga 500 unit per bulan.
Saat ini, beberapa korporasi besar seperti PT Sayap Mas Utama (Wings Group), PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), dan Serasi Autoraya telah menjadi pelanggan pertama Hillux Rangga.
Kinerja Suzuki dan Daihatsu di Tengah Perlambatan Pasar
Sementara itu, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) juga merasakan dampak dari kondisi ekonomi yang kurang stabil, yang mempengaruhi penjualan kendaraan niaga.
Penjualan wholesales pick up andalan Suzuki, New Carry turun 31,23% yoy menjadi 22.091 unit hingga September 2024.
Baca Juga: Rayakan 50 Tahun Eksistensi di Indonesia, Isuzu Berhasil Tingkatkan Pangsa Pasar
Meskipun demikian, Suzuki berusaha meningkatkan penjualan dengan menjaga loyalitas konsumen melalui masukan dari para pelaku usaha untuk terus meningkatkan kualitas New Carry.
Di sisi lain, Daihatsu tetap mengandalkan Gran Max Pick Up (PU) di segmen kendaraan niaga. Meski penjualan di segmen 4x2 low pick up mengalami penurunan 17,1% YoY, penurunan penjualan Gran Max PU sendiri hanya sebesar 4% YoY menjadi 31.564 unit.
Sekitar 15% pembeli Gran Max PU berasal dari konsumen fleet yang memesan kendaraan dalam jumlah besar untuk kebutuhan armada operasional.
Tri Mulyono, Marketing & Customer Relations Division Head Astra International Daihatsu Sales Operation, mengatakan bahwa Gran Max PU banyak digunakan di sektor-sektor seperti pertanian, perikanan, peternakan, dan bahan bangunan.
Daihatsu optimistis penjualan Gran Max PU akan meningkat dalam tiga bulan terakhir 2024.
Secara keseluruhan, para APM tetap optimistis dengan peluang di segmen kendaraan pick up meski dihadapkan pada tantangan ekonomi yang tengah melanda Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News