kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.339   1,00   0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Kinerja Penjualan Mobil Pick-Up Lesu, Namun Potensi Pertumbuhan Masih Terbuka


Kamis, 29 Agustus 2024 / 23:56 WIB
Kinerja Penjualan Mobil Pick-Up Lesu, Namun Potensi Pertumbuhan Masih Terbuka
ILUSTRASI. PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) saat memamerkan Suzuki New Carry Pick Up pada pembukaan pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Utara, Kamis (25/4/2019). Dibandingkan versi sebelumnya, New Carry Pick Up hadir dengan desain yang baru serta dimensi yang lebih besar dengan memiliki panjang 4.195 mm, lebar 1.765 mm, dan tinggi 1.910 mm. Penggunaan mesin terbaru K15B diklaim membuat konsumsi bahan bakar lebih irit sekitar 15 persen dibandingkan mesin 1,5 liter yang sebelumnya dipakai. (Tribunnews/Jeprima)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja penjualan kendaraan niaga segmen pick-up cenderung lesu mengikuti tren pasar otomotif nasional. Meskipun demikian, mobil pick-up tetap memiliki potensi pertumbuhan yang menjanjikan di Tanah Air.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil pick-up nasional turun 22% secara year on year (yoy) menjadi 57.671 unit pada periode Januari-Juli 2024.

Penjualan retail (dealer ke konsumen) mobil pick-up nasional juga terkoreksi 20% yoy menjadi 59.397 unit.

Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, menjelaskan bahwa selama ini mobil pick-up banyak digunakan oleh pelaku usaha sebagai kendaraan operasional di industri perkebunan dan pertambangan.

Namun, selama tahun 2024, harga sejumlah komoditas perkebunan dan pertambangan di pasar cenderung mengalami penurunan.

Baca Juga: Tumbuh 12%, Suzuki Kantongi 1.705 Surat Pemesanan Kendaraan pada GIIAS 2024

"Akibatnya, kebutuhan akan kendaraan pick-up baru juga berkurang," ujar Jongkie pada Kamis (29/8).

Prospek penjualan mobil pick-up nasional pada bulan-bulan berikutnya masih akan sangat bergantung pada pergerakan harga komoditas.

Meskipun demikian, potensi bisnis mobil pick-up masih cukup besar. Saat ini, mobil pick-up merupakan kendaraan niaga dengan pangsa pasar terbesar di industri otomotif nasional, yaitu 11,7% di kategori wholesales per Juli 2024.

Pangsa pasar mobil pick-up ini lebih tinggi dibandingkan kendaraan niaga lainnya seperti truk berbagai ukuran yang rata-rata pangsa pasarnya di bawah 5%.

Baca Juga: Penjualan Mobil Bensin Akan Disetop

Penjualan Pick-Up APM

Sementara itu, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mencatatkan penjualan wholesales mobil pick-up Isuzu Traga sebanyak 5.879 unit hingga Juli 2024.

Attias Asril, Business Operation & Strategy Division Head Isuzu Astra Motor Indonesia, mengatakan bahwa Isuzu Traga yang bermain di segmen medium pick-up memiliki pangsa pasar 46,9%, naik 5,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Capaian ini tampak berlawanan dengan tren pasar mobil pick-up secara umum, mengingat produk Isuzu berfokus menyasar segmen-segmen industri yang relatif stabil.

"Industri yang menggunakan Isuzu Traga cukup beragam seperti logistik, ritel, konstruksi, dan agrikultur," tambah Attias pada Kamis (29/8).

Penjualan mobil pick-up Isuzu diyakini akan terus tumbuh, meskipun kondisi pasar cukup dinamis. Isuzu pun berusaha mengoptimalkan inovasi produk dan kualitas layanan purnajual.

Baca Juga: Menilik Tren Penjualan APM Otomotif Selama GIIAS 2024

Untuk saat ini, Isuzu tetap fokus memaksimalkan penjualan Isuzu Traga dan belum memiliki rencana untuk memperkenalkan model pick-up baru di sisa tahun 2024.

Produsen lainnya, PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengandalkan Gran Max PU di segmen mobil pick-up. Penjualan wholesales Gran Max PU tercatat sebanyak 24.269 unit hingga Juli 2024.

Direktur Marketing & Corporate Planning Astra Daihatsu Motor Sri Agung Handayani mengakui bahwa penjualan kendaraan komersial segmen pick-up low juga mengalami penurunan seiring dengan belum stabilnya kondisi ekonomi nasional.

Hal ini berdampak pada permintaan Gran Max PU, yang notabene menyasar kalangan pengusaha muda.

Meskipun demikian, Sri Agung menyebutkan bahwa pangsa pasar Gran Max PU justru naik 5,1% secara tahunan menjadi 57,6% per Juli 2024. "Gran Max PU tetap menjadi pilihan utama pelaku usaha," kata Sri Agung.

ADM berharap pasar otomotif nasional akan segera pulih dalam waktu dekat, sehingga penjualan Gran Max PU juga ikut terdongkrak.

Baca Juga: Pameran Otomotif Genjot Penyaluran Pembiayaan Multifinance

Lebih lanjut, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mencatatkan pertumbuhan penjualan New Carry Pick-Up sebesar 11% pada Juli 2024 dibandingkan bulan sebelumnya.

Suzuki mengklaim New Carry sebagai "Rajanya Pick-Up" karena kontribusinya yang besar terhadap total penjualan merek tersebut.

"Dengan dukungan hampir 300 jaringan outlet serta lebih dari 200 bengkel resmi, Suzuki dapat memberikan ketenangan bagi pemilik unit operasional di mana pun dan kapan pun," pungkas Randy R. Murdoko, Dept. Head of 4W Sales Suzuki Indomobil Sales, dalam keterangan resmi pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×