Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Industri kertas dalam negeri mulai fokus menggarap pasar domestik yang terus bekermbang. Tahun ini pertumbuhan konsumsi kertas di dalam negeri diperkirakan mencapai 4,2%.
Suhendra Wiyadinata, Direktur Sinarmas Pulp and Paper, bilang, konsumsi kertas Indonesia saat ini baru mencapai 30 kilogram (kg) per kapita per tahun, jauh dibawah rata-rata konsumsi kertas negara ASEAN yang mencapai 55 kg per kapita per tahun.
Karena masih jauh dibawah rata-rata konsumsi ASEAN, konsumsi kertas di Indonesia memungkinkan untuk tumbuh. "Pasar konsumsi kertas di Indonesia akan tinggi," kata Suhendra di Jakarta (11/1)
Sementara pasar kertas di negara maju seperti Eropa sulit untuk diharapkan, apalagi Eropa saat ini dilanda krisis ekonomi yang mengkhawatirkan. Memang, konsumsi kertas di Eropa terbilang tinggi, yakni sebesar 200 kg per kapita per tahun, tetapi pasar kertas disana sulit berkembang lagi. "Pasar kertas di Eropa itu sudah jenuh," terang Suhendra.
Industri pulp (bubur kertas) dan kertas menggunakan 50% hasil produksinya untuk melayani pasar ekspor, sisanya untuk kebutuhan di dalam negeri. Selain Eropa, industri kertas mengekspor ke Asia, Afrika dan juga Timur Tengah.
Kemampuan produksi bubur kertas saat ini mencapai 7 juta ton per tahun yang dihasilkan oleh 14 pabrik, sedangkan industri kertas memproduksi 10 juta ton per tahun yang dihasilkan oleh 79 pabrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News