Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Lesunya pasar otomotif saat ini berimbas pada industri ban yang ikut-ikutan kendur. Pasalnya, industri ban cerminan industri otomotif.
Aziz Pane, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) mengatakan pasar otomotif tahun ini yang stagnan dan cenderung negatif membuat permintaan di industri ban menurun. "Lesunya otomotif juga membuat permintaan industri ban menurun juga," ujar Aziz pada KONTAN beberapa waktu lalu.
Sayangnya, Aziz tidak membeberkan datanya, karena sejak dituduh lakukan kartel harga, APBI belum bisa mengeluarkan data industri lagi. Ia mengatakan permintaan industri ban sejalan dengan pertumbuhan industri otomotif.
Apalagi untuk permintaan ban dalam Original Equipment Manufacturing (OEM) yang dipasang di mobil baru yang diproduksi. "Mungkin masih ada harapan di sektor after market / pasar bebas ban pengganti. Tapi juga trennya stagnan dan turun," ujar Aziz.
Aziz mengatakan ekspor ban juga belum membaik. Pasalnya harga komoditas karena belum membaik, sehingga harga jual ban masih belum optimal. Permintaan ban dunia juga masih lesu, karena adanya pasokan berlebih dari China, India. "Belum ada faktor pendorong untuk pasar ekspor," ujar Aziz.
Dia mengatakan aksi perusahaan otomotif yang mengeluarkan varian baru itu bisa dibilang usaha bertaruh/berjudi. "Mereka gambling itu. Otomotif tahun ini stagnan dan trennya belum positif," ujar Aziz.
Meski demikian ia mengatakan pasti perusahaan otomotif sudah memiliki hitungan bisnis tersendiri. Di sisi lain dia mengharapkan pemerintah perlu mendorong fundamental, supaya permintaan industri otomotif dan ban bisa terdorong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News