Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. ATW Group menargetkan instalasi solar panel dapat mencapai 200 Mega Watt (MW) hingga 2023 mendatang seiring makin potensialnya pasar Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia.
Marketing & Corporate Sales Director PT ATW Solar Wilson Tanuwijaya mengungkapkan, permintaan panel surya di Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun belakangan. Adapun, target pemasangan 200 MW ini meningkat signifikan dari realisasi pemasangan panel surya oleh ATW Solar yang kini mencapai sekitar 30-an MW. "Targetnya itu dalam tiga tahun sampai 2023 kita bisa menginstal kurang lebih 200 MW," kata Wilson dalam Wawancara Ekslusif bersama Kontan, Kamis (2/9).
Dalam upaya mencapai target tersebut, sejumlah strategi telah disiapkan manajemen antara lain dengan menyasar ragam sektor konsumen, ragam layanan hingga mendorong ketersediaan fasilitas perbankan.
Wilson menjelaskan, selama ini ATW Solar melayani instalasi panel surya untuk kelompok pelanggan industri. Menurutnya, saat ini cukup banyak pelanggan industri yang tertarik menggunakan PLTS Atap sebagai sumber listrik. Selain demi mendorong energi yang lebih hijau, penggunaan PLTS Atap juga dinilai dapat menciptakan efisiensi dari biaya listrik yang harus ditanggung.
Baca Juga: Komisaris Pertamina Hulu Rokan cek big data hingga tinjau pengeboran di Blok Rokan
"Banyak perusahaa multinasional dan industri seperti Kalbe Farma telah repeat order ke kami ketika memesan solar panel untuk pabrik mereka," ujar Wilson.
Wilson menambahkan, layanan instalasi terus diperluas. Saat ini tercatat, ATW Solar juga terlibat dalam proyek penyediaan PLTS di beberapa kawasan industri.
Selain pada kawasan industri, Wilson memastikan layanan jasa instalasi juga menyasar sektor residensial. "Salah satu proyek kami yang terbesar ada di Summarecon Serpong dan Bekasi dimana instalasi terpasang untuk sekitar 3.000 hunian," imbuh Wilson.
Bahkan, pihaknya juga membuka kemungkinan bagi individu untuk dapat memanfaatkan layanan instalasi yang ada.
Selain berfokus pada PLTS Atap, ATW Solar pun juga berfokus pada instalasi PLTS ground mounted. Kendati demikian, diakui Wilson mayoritas konsumen saat ini datang dari produk PLTS Atap.
Demi semakin meningkatkan minat pasar pada PLTS Atap, ATW Group melalui lini bisnis ATW Investasi Hijau bahkan membuka layanan penyewaan PLTS.
Baca Juga: REI: Panel surya masih mahal, belum begitu diminati end user
Business Development Director ATW Investasi Hijau Victor Samuel menjelaskan layanan penyewaan PLTS Atap ini memungkinkan pelanggan kelompok industri dan komersial untuk melakukan penghematan biaya. Nantinya, pelanggan yang tertarik dapat menikmati listrik dengan PLTS Atap tanpa harus menanggung investasi. "Kami yang investasi, kami yang beli dan sediakan alat. Penghematan (listrik) dibagi. Pelanggan bisa menghemat listrik tanpa resiko karena resikonya semua di kami," kata Victor.
Layanan yang telah dimulai sejak tahun lalu ini kapasitasnya kini mencapai 4 MW. ATW Grup menargetkan tambahan 10 MW untuk proyek yang sedang berjalan.
Victor optimistis layanan ini memiliki potensi yang besar mengingat dalam situasi pandemi covid-19 tidak banyak perusahaan yang berani mengeluarkan investasi dalam jumlah besar. Dalam layanan sewa PLTS Atap ini, skema kontrak yang diberlakukan yakni kontrak jangka panjang dengan durasi umumnya 15 tahun sampai 25 tahun.
Bahkan, ada juga yang kontraknya mencapai 30 tahun mengingat ada kemungkinan komponen solar panel masih bisa digunakan kendati masa garansi hanya 25 tahun. Semakin panjang durasi kontrak maka biaya sewa menjadi lebih murah.