Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
Wilson menjelaskan, saat ini ada sejumlah peluang bisnis yang juga disasar ATW Group, selain jenis PLTS Atap dan PLTS Ground Mounted, pihaknya juga tengah melakukan feasibility study (FS) untuk potensi pengembangan PLTS Floating. "ATW Group sedang melakukan feasibility study di waduk Cikampek. ATW Group juga sudah mulai menjalin kerja sama dengan perusahaan lokal dan asing untuk menyediakan komponen PLTS floating," jelas Wilson.
Adapun, beberapa paket instalasi ditawarkan oleh ATW Group dengan paket termurah di kisaran Rp 13 juta hingga Rp 15 juta untuk dua panel surya.
ATW Group cukup optimis dengan pengembangan PLTS Atap di Indonesia. Hal ini didukung dengan mulai hadirnya sejumlah regulasi yang dinilai berpotensi mendorong PLTS Atap ke depannya. Sejumlah regulasi tersebut antara lain, Rencana Undang-Undang Energi Baru Terbarukan (RUU EBT) dan Revisi Permen ESDM tentang PLTS Atap yang kini masih berproses.
Demi mendongkrak minat masyarakat dan kelompok usaha dalam pemanfaatan PLTS, ATW Group kini menjalin kerjasama dengan perbankan nasional untuk penyediaan fasilitas pendanaan pada proyek residensial.
Selain itu, ATW Group juga tengah menjalin kerjasama dengan berbagai program pendanaan dari luar negeri. "Salah satu contoh adalah kerja sama kami dengan Shizen Energy dari Jepang. Proyek ini pada dasarnya adalah G2G atau government-to-government antara pemerintah Jepang dan Indonesia dalam bentuk hibah atau subsidi pemasangan panel surya," terang Victor.
Victor mengungkapkan dengan berbagai fasilitas pendanaan yang ada, maka masyarakat mendapatkan kesempatan untuk memasang panel surya dengan harga yang lebih terjangkau. Ini juga dinilai sejalan dengan target pemerintah mengejar bauran EBT sebesar 23% pada 2025 mendatang.
Selanjutnya: Sejumlah pengembang properti mulai jual rumah yang dilengkapi panel surya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News