kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.682   19,00   0,11%
  • IDX 8.650   -10,84   -0,13%
  • KOMPAS100 1.191   -1,19   -0,10%
  • LQ45 853   4,51   0,53%
  • ISSI 308   -5,08   -1,62%
  • IDX30 440   5,88   1,36%
  • IDXHIDIV20 509   7,43   1,48%
  • IDX80 133   -0,35   -0,26%
  • IDXV30 138   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   2,14   1,55%

Pasca Banjir Sumatera, Bahlil Ungkap Ribuan Desa Masih Belum Teraliri Listrik


Senin, 15 Desember 2025 / 17:42 WIB
Pasca Banjir Sumatera, Bahlil Ungkap Ribuan Desa Masih Belum Teraliri Listrik
ILUSTRASI. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (KONTAN/Diki Mardiansyah) Menteri ESDM Bahlil melaporkan kepada Prabowo terkait kendala yang masih terjadi pasca bencana di Sumatera, ?


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto terkait kendala yang masih terjadi pasca bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah kawasan di Sumatera, khususnya Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar).

Bahlil dalam laporannya saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025) menyebut listrik desa di Sumut telah hidup 99,9% namun masih terdapat 50 desa yang belum teraliri listrik.

"Jadi Bapak Presiden, listrik desa ini seperti kemarin di Sumatera Utara, masih ada beberapa, sekalipun listriknya sudah 99,9%, tapi masih ada kurang lebih sekitar hampir 50 desa di 4 kabupaten yang belum ada listrik," ungkap Bahlil kepada Prabowo.

Baca Juga: Isu Tambang Emas di Taman Nasional Komodo, ESDM Temukan Bukaan Lahan  

Menurut dia, tidak teralirinya listrik pada 50 desa di Sumut ini, bukan semata-mata karena banjir dan longsor. Tapi karena belum masuknya jaringan listrik pada daerah tersebut.

50 desa ini kata dia juga masuk dalam 5.700 desa yang terdata oleh Kementerian ESDM belum mendapatkan listrik di Indonesia.

"Ternyata itu bukan karena persoalan banjir saja, tapi memang jaringan listrik kita yang belum ada di sana. Jadi kami ini adalah akumulasi dari 5.700 desa yang belum ada listrik, 4.400 dusun," tambahnya.

Terkait hal ini, dia kemudian menyarankan agar Program Listrik Desa (Lisdes) dilanjutkan hingga tahun 2029-2030.

"Kami menyarankan agar bisa kita lakukan program sampai dengan 2029 agar semua desa di Indonesia ini bisa dilistriki sekaligus menunjang program tentang sekolah-sekolah yang berbasis teknologi," kata dia.

Penyaluran Listrik di Aceh

Selain di Sumut, Aceh, ungkap Bahlil telah teraliri sekitar 110 megawatt kapasitas pembangkitan.

"Dan alhamdulillah tadi malam sudah rata-rata 60 megawatt untuk kebutuhan Banda Aceh sudah tersaluri," ungkap dia.

Baca Juga: MR.D.I.Y. Cetak Rekor 1.200 Toko,Semangat Pemerataan Ritel yang Menginspirasi Negeri

Penyaluran daya ini, jelasnya mayoritas menggunakan genset. Sedangkan untuk jaringan gardu induknya Bahlil mengklaim sekitar 80 sampai 90% sudah terpasang.

"Tapi mungkin sekitar minggu-minggu ini, paling lambat Rabu atau Kamis, baru bisa jadi semua. Kalau ini jadi maka aliran listrik dari Arun, Bireum, itu baru bisa masuk secara normal dan transmisi untuk jalur Sumatera itu sudah bisa connect," kata dia.

Tiga Wilayah di Aceh Rusak Parah, Listrik Susah Masuk

Meskipun menjanjikan aliran listrik selesai pada Kamis minggu ini atau pada tanggal 18 Desember, Bahlil bilang masih terdapat beberapa wilayah terutama di Aceh yang mengalami banjir, sehingga akan sulit dialiri listrik.

"Andaikan pun ini connect, Bapak Presiden, kami laporkan bahwa belum bisa teraliri semua kepada desa-desa yang ada karena sebagian desa yang infrastrukturnya masih parah, jalan yang enggak bisa kita masuk, itu pada tegangan rendah itu tiang-tiangnya jatuh," jelas dia.

"Dan ada sebagian desa yang memang masih banjir, masih ada air. Kalau ini kita paksakan untuk dialiri listrik, itu akan berdampak pada kecelakaan di masyarakat," tambahnya.

Perlu diketahui, sejumlah daerah seperti Aceh Utara-Bireuen, Aceh Tengah-Bener Meuriah, Aceh Timur termasuk Tamiang dan Singkil dan sebagian wilayah di pesisir masih menghadapi dampak paling berat akibat bencana longsor dan banjir ini.

Sumut dan Aceh Masih Terkendala Pasokan BBM dan LPG

Sumut dan Aceh tambah Bahlil masih terkendala dalam mobilisasi BBM dan LPG akibat rusaknya jalan usai bencana.

"Terakhir saya laporkan kepada Bapak Presiden terkait dengan mobilisasi BBM dan LPG di daerah Sumatera, khususnya Sumut sama Aceh. Kalau Sumbar relatif insyaallah jauh lebih baik. Kalau di Sumut, itu persoalannya sekarang tinggal LPG," kata dia.

Penyaluran LPG tambah Bahlil, masih butuh atensi besar, karena sebagian jalan belum mengalami perbaikan. Kementerian ESDM ungkap dia akan menambah kapal dalam rangka memobilisasi LPG dari laut.

"Kemudian kalau Aceh, Bapak Presiden, jujur saya katakan di tiga kabupaten itu memang membutuhkan effort yang sangat luar biasa karena akses darat belum bisa," kata dia.

Adapun, berdasarkan data BNBP pada Minggu (14/12/2025) jumlah korban tewas bencana banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumbar, dan Sumut saat ini menjadi 1.016 orang.

Dengan korban meninggal dunia paling banyak dialami Aceh, dengan total 415 jiwa. Sementara itu, di Sumatra Utara, korban tewas mencapai 349 jiwa dan di Sumatra Barat mencapai 242 jiwa

Adapun jumlah korban hilang saat ini menjadi 212 orang. Kemudian pengungsi masih diangka 624.670 orang.

Baca Juga: Menyambut Tahun 2026, Campina Ice Cream (CAMP) Siapkan Sejumlah Strategi Bisnis

Selanjutnya: SEAL: Hacker Korea Utara Gunakan Zoom Palsu untuk Curi Kripto

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (16/12) Jabodetabek, Daerah Ini Hujan Sangat Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×