Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) sebagai salah satu emiten yang bergerak di bidang peralatan dan perlengkapan medis di Indonesia mengatakan bahwa tren penggunaan alat kesehatan tahun ini akan mengalami peningkatan dibanding tahun lalu.
Heru Firdausi Syarif, Direktur Utama, PT Itama Ranoraya Tbk mengatakan ini didasarkan pada meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan, utamanya kondisi pasca pandemi Covid-19, yang berkontribusi pada tingginya jumlah demand atau permintaan terhadap alat-alat kesehatan.
“Salah satu permintaan tertinggi yang kami lihat adalah pada alat-alat diagnosis. Hal ini dapat menunjukkan bahwa masyarakat mulai secara mandiri inisiatif untuk melakukan pengecekan awal sebagai tindak pencegahan,” ungkap Heru saat dihubungi Kontan, Senin (19/02).
Baca Juga: Itama Ranoraya (IRRA) Akan Distribusikan Alat Radioterapi Linac Mulai Juni 2024
Kemudian, ia juga menambahkan bahwa IRRA melihat bahwa permintaan yang terus meningkat ini belum diiringi dengan pasokan (supply) yang memadai.
“Sehingga, di sinilah peran kami untuk terus memperluas portofolio dan bekerja sama dengan berbagai fasilitas kesehatan agar dapat menjangkau masyarakat di berbagai tempat,” tambahnya.
Sebagai catatan saat ini IRRA memiliki kurang lebih 29 mitra prinsipal, di mana 17 di antaranya merupakan perusahaan multinasional dan 12 sisanya merupakan perusahaan Indonesia.
“Berdasarkan jumlah produk yang didistribusikan oleh IRRA, angka tersebut masih didominasi oleh alat kesehatan yang berasal dari prinsipal multinasional dengan angka sekitar 58,6%,” jelas Heru,
Dalam upaya mengembangkan produksi alat kesehatan dalam negeri, momentum ini ungkapnya digunakan IRRA sebagai upaya transfer of technology dan transfer of knowledge yang mendukung sektor alat kesehatan Indonesia.
“Kami telah bermitra dengan banyak prinsipal medis terkemuka, seperti Oneject, Abbot, Terumo, HMD, Becton Diskinson Company (BD), dan lain sebagainya. IRRA termasuk ke dalam perusahaan business-to-business (B2B). Sehingga kami tidak melakukan pengimporan alat kesehatan melainkan mendistribusikan alat-alat kesehatan milik mitra prinsipal kami,” terang Heru.
Khusus peningkatan penggunaan Alkes yang diproduksi dalam negeri atau lokal, Perseroan melihat bahwa industri alat kesehatan dalam negeri akan terus meningkat. Ini didukung dari segi permintaan, pertumbuhan jumlah penduduk, pertumbuhan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional, peningkatan akses upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
“Di saat yang sama, inovasi di sektor penelitian dan pengembangan juga perlu terus digencarkan guna menjawab kebutuhan domestik dan tap-in ke peluang ekspor yang lebih luas. Ini jugalah yang IRRA terus gencarkan, salah satunya melalui pembangunan pabrik kantong darah oleh sister company kami yakni PT Oneject Indonesia dengan Palang Merah Indonesia (PMI) pada tahun ini,” tutup Heru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News