kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pedagang Ayam di Jakarta Mogok Tiga Hari


Selasa, 23 Maret 2010 / 14:52 WIB
Pedagang Ayam di Jakarta Mogok Tiga Hari


Reporter: Umar Idris | Editor: Umar Idris

Jakarta. Tiga hari ke depan, Jakarta bisa-bisa krisis pasokan daging ayam. Sebab para pedagang ayam telah berikrar mogok berjualan selama tiga hari, mulai Selasa ini (23/3). Ikrar ini merek sampaikan saat berdemo di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dan kantor Gubernur DKI Jakarta hari ini (23/3).

Para pedagang ini memprotes penerapan Peraturan Daerah (Perda) No.4 Tahun 2007 yang akan berlaku awal April 2010. “Kami hari ini meminta Perda itu dibatalkan, atau kami mogok,” kata Gigih Kuntoro, salah seorang penggerak demontrasi, kepada KONTAN.

Peraturan itu mewajibkan setiap pedagang ayam di Jakarta memotong dan membersihkan daging ayamnya di satu tempat di daerah Jakarta Barat. Bagi pemerintah, cara ini demi menghindari penyebaran flu burung yang banyak berkembang di pasar-pasar. Namun bagi pedagang ayam, aturan ini menyulitkan dan memboroskan biaya. “Khususnya bagi pedagang kecil, karena biaya transportasi dan biaya pemotongan jadi naik,” terang Gigih.

Hari ini Gigih mengklaim, pemogokan telah berlangsung di empat wilayah di Jakarta, yakni Cengkareng, Pulogadung, Cipulir, dan Petamburan. Gigih dan kawan-kawannya telah membentuk tim untuk memperluas aksi pemogokan. “Tim ini telah kami sebar untuk mengajak mogok pedagang lain,” kata Gigih.

Aksi mogok bisa menggangu bisnis rumah makan skala kecil dan menengah di DKI Jakarta. Sebab sekitar 95% pasar daging ayam terjual ke rumah makan. Hanya 5% yang terjual langsung ke rumah tangga.

Pertemuan dengan DPRD tadi pagi tidak membuahkan hasil. Para pedagang ayam hanya mendapat dukungan politik dari DPRD. “Keputusannya ada di gubernur Fauzi Bowo,” kata Gigih. Sampai berita ini ditulis, para pedagang ayam masih gigih berdemo di depan kantor gubernur DKI Jakarta dan mengutus perwakilannya untuk bernegoisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×