kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pedagang terpaksa obral daging sapi


Minggu, 12 Mei 2013 / 14:06 WIB
Pedagang terpaksa obral daging sapi
ILUSTRASI. Paparan publik PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) di Jakarta, Kamis (25/11).


Reporter: Dyah Megasari |

JAKARTA. Harga daging sapi di pasar kini semakin melonjak. Karena pembeli enggan memborong, pedagang pun terpaksa menjual rugi daripada stok daging menumpuk di gudang.

Ruyati, salah satu pedagang daging sapi di Pasar Klender, Jakarta Timur mengatakan, menjelang liburan sekolah dan menjelang puasa Ramadhan ini harga daging sapi cenderung naik.

"Harga daging sapi saat ini sekitar Rp 90.000-95.000 per kilogram. Tetapi daripada tidak ada yang membeli dan stok di gudang menumpuk, makanya kita jual rugi Rp 84.000 per kilgram," kata Ruyati saat ditemui media di Pasar Klender, Jakarta Timur, Minggu (12/5/2013).

Ruyati menambahkan, pembeli daging sapi saat ini memang sepi. Konsumen mengaku lebih memilih daging ayam dengan harga yang lebih murah sebagai pengganti daging sapi. Bahkan beberapa pedagang bakso sempat memakai daging babi untuk mengantisipasi harga daging sapi yang mahal.

"Kami beli dari rumah potong hewan (RPH) sekitar Rp 84.000. Kami jual daging sapi tersebut dengan harga itu, kami jual agar balik modal saja. Tapi kadang kami jual lebih rendah karena tidak ada yang sanggup beli. Jadi kami bisa tekor Rp 1 juta karena jual rugi itu," tambahnya.

Sementara untuk daging sapi impor, harganya sekitar Rp 85.000-87.000 per kg. Sampai di tangan pedagang, harganya jadi Rp 90.000 per kg.

"Jadi sama saja, lebih baik kami ambil daging sapi lokal," tambahnya.

Bila harga tidak lekas turun, Ruyati bakal libur jualan daging sapi untuk sementara. Sebab, dirinya merasa menjual daging sapi tidak untung. Hal ini disebabkan harga jual daging sapi yang tidak terjangkau oleh konsumen.

Biasanya, kata Ruyati, harga daging sapi lokal akan cenderung turun saat pemerintah mulai mendatangkan daging sapi impor. Tahun lalu harga daging sapi pernah mencapai Rp 60.000-65.000 per kg saat kran impor daging sapi dilakukan.

"Tapi kalau sampai lebaran tidak ada daging impor, maka harga daging sapi saat itu bisa Rp 120.000 per kg. Kami lebih baik tidak jualan dulu karena tidak ada yang sanggup beli," katanya. (Didik Purwanto/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×