Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
Dimana dokumen pengiriman kain tersebut seharusnya berasal dari India. Padahal kain-kain tersebut berasal dari China dan tidak pernah singgah di India. Dari titik awal, yaitu Hongkong, kontainer mengangkut kain jenis brokat, sutra dan satin, tapi pada akhirnya muatan tersebut dipindahkan tanpa pengawasan otoritas berwajib di Batam.
Meski sudah ada safeguard, industri TPT tidak serta merta dapat terkerek naik. "Perlu waktu sebab konsumsi tekstil juga tergantung daya beli masyarakat. Kami perkirakan kalau implementasi PMK berjalan baik, kuartal IV tahun ini bisa jadi kesempatan baik industri untuk tumbuh," terang Redma.
Kondisi industri TPT dalam negeri saat ini tengah terpukul, sebagian besar pabrik sudah ada yang menyetop produksi. Yang berproduksi pun utilisasi mesinnya hanya di bawah 50%, sehingga APSyFI memprediksi produksi TPT tahun ini bakal susut sekitar 40%-50% dibandingkan tahun kemarin.
Baca Juga: API: Kenormalan baru bisa mempercepat penerapan industri 4.0 pada industri TPT
Di sisi lain, Carel Christanto, Direktur PT Asia Pacific Investama Tbk (MYTX) meyakini peraturan bea masuk ini bakal berefek positif bagi industri. "Safeguard benang dan kain sangat membantu industri TPT dalam negeri, namun impor tetap mesti dipantau," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (2/5).
Namun demikian, MYTX masih belum dapat merincikan efek safeguard tersebut terhadap pertumbuhan bisnis perseroan. Sebelumnya manajemen bilang, bisnis tekstil perseroan cukup tertekan bahkan penjualan diakui sempat merosot 50% karena pandemi mengakibatkan penundaan pembelian dari pelanggan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News